Kota(klatentv.com)-Masyarakat, terutama umat muslim perlu diedukasi dalam menyembelih hewan qurban agar sesuai dengan syariat Islam. Dengan demikian, daging yang dimakannya adalah makanan halal.
Pesan ini disampaikan Sekretaris Dewan Pengurus Daerah (DPD) Juru Sembelih Halal (Juleha) Kabupaten Klaten, Rudiyanto di sela acara Dialog Khusus yang mengusung tema “Sambut Qurban 1444 H Bersama Juru Sembelih Halal” yang disiarkan RSPD FM Klaten, Selasa (27/6/2023) pukul 10.00 WIB.
“Kita mengedukasi masyarakat agar dalam persiapan, pelaksanaan, maupun pasca sembelih hewan qurban bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan syariat. Kita mengedukasi masyarakat terutama takmir-takmir masjid, dan juga lembaga-lembaga yang mengundang DPD Juleha Kabupaten Klaten untuk mengedukasi masyarakat kaitannya dengan sembelih hewan kurban secara syar’i,” katanya.
Untuk diketahui, Dialog Khusus ini menampilkan narasumber Sekretaris DPD Juleha Kabupaten Klaten Rudiyanto, Divisi Dakwah DPD Juleha Kabupaten Klaten Rosihan Yasin, dan Ketua Rumah Dakwah Masyarakat Nur Alam Andirta Hidayat. Acara dialog ini dipandu oleh Dimas Ary.
Rudiyanto menyampaikan, mendekati hari qurban atau Idul Adha kali ini, permintaan untuk edukasi atau pelatihan tatacara penyembelihan hewan qurban meningkat. Bahkan dalam sehari, mereka sampai melayani tiga kali, yaitu pada pagi, siang, dan malam.
“Teman-teman dari Juleha Klaten cukup sibuk kaitannya dengan pelatihan (menyembelih hewan qurban) di masjid-masjid atau lembaga-lembaga yang mengundang kami. Dan itu insya Allah gratis. Kita laksanakan karena (kegiatan) kita sifatnya hanya sosial,” ujarnya.
Rudiyanto menjelaskan, DPD Juleha Kabupaten Klaten memiliki motto: istiqomah dalam dakwah, berbakti untuk negeri.
“Karena kita juga ikut membela bangsa dan negara kaitannya dengan sembelih syar’i, agar apa yang kita makan itu halal. Karena salah satu doa yang diijabah (dikabulkan) adalah makan makanan yang halal,” tandasnya.
Ketua UPK DAPM Klaten Utara ini berpesan kepada para takmir masjid atau jagal untuk mempersiapkan segala sesuatunya sebelum menyembelih hewan qurban.
“Jangan lupa, persiapkan mental maupun alat-alatnya. Karena ternyata, untuk menyembelih hewan qurban, terutama sapi-sapi yang besar itu kita perlu mental khusus. Jadi perlu persiapan mental. Bagaimana agar kita bisa tenang dalam menyembelih hewan qurban. Karena kalau kita tidak tenang, atau grogi, atau tremor bisa jadi kurang syar’i dan membahayakan banyak orang. Maka alat-alatnya juga harus dipersiapkan secara baik. Terutama pisaunya harus ditajamkan betul. Harus ditest sebelum digunakan untuk menyembelih hewan qurban,” pesannya.
Warga Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara ini menambahkan, selain mengedukasi tatacara penyembelihan hewan qurban, pihaknya juga mengedukasi bagaimana asah bilah atau mengasah pisau. Agar pisau tersebut benar-benar menjadi tajam pada saat digunakan untuk menyembelih hewan qurban.
“Karena pisau itu juga banyak macamnya, dan kegunaannya juga banyak. Untuk sembelih, untuk ngeleti, untuk pisah daging, dan sebagainya. Pisaunya sendiri-sendiri, dan mereknya juga banyak,” ungkapnya.
DPD Juleha Kabupaten Klaten menargetkan, setiap masjid diharapkan mempunyai satu tukang sembelih.
“Harapannya begitu. Tetapi realitanya, walaupun sudah bertahun-tahun dibantu disembelihkan, dilatih, dan sebagainya, tapi saat menyembelih juga ada yang tidak berani. Tetapi tetap kita edukasi. Kita ajari. Pokoke nyekela ladinge, tak pegange tangane. Dan akhirnya, ada yang bisa dan berani. Tetapi ada juga yang tetap ngundang kita. Kenyataannya seperti itu,” paparnya. (L Sukamta)
Editor : Windarto