Ada ungkapan: proses tidak akan mengkhianati hasil.
Itulah yang dialami Sarjono, owner Warung Sate Kambing Muda Lembah Boko yang berada di Dukuh Pereng Kulon, Desa Pereng, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Mas John, panggilan akrabnya, merintis usaha kuliner daging kambing sejak akhir Februari 2022 lalu.
Dan berkat kesabaran, keuletan, kerja keras, pantang menyerah, serta kreatifitasnya, perlahan namun pasti, warung sate kambingnya itu semakin dikenal banyak orang.
Wisuda Purna Siswa Kelas IX SMP N 3 Manisrenggo Klaten
Karena capaiannya itulah, maka Mas John diundang tampil di acara “Bincang Klaten Bersinar” yang disiarkan RSPD FM Klaten pada Selasa (13/6/2023) pukul 19.00 malam.
Di acara yang dipandu Penyiar Dea Nadira tersebut, warga Dukuh Talun, Desa Prawatan, Kecamatan Jogonalan ini bercerita banyak tentang bagaimana ia membuka warung sate, suka dukanya, dan sebagainya.
“Alhamdulilah, saya diundang RSPD FM Klaten untuk sharing tentang warung kami, keunikan warung kami, usaha kami, motivasi, strategi bisnis, dan lain-lain. Intinya, tentang bagaimana saya mengelola usaha kuliner daging kambing ini. Acara ini tentunya mengesan bagi saya. Dan alhamdulilah, saya tambah relasi, tambah dikenal lagi. Pasti akan ada imbas yang bagus setelah ini. Ini bisa jadi sarana promosi bagi saya. Jujur saja, baru pertama kali ini saya diundang siaran di RSPD Klaten. Ini sebuah penghargaan bagi saya,” katanya.
Alumni Jurusan Teknik Sipil Universitas Widya Dharma (Unwidha) Klaten tahun 2011 itu menyampaikan, ia mengelola bisnis kuliner daging kambing itu dari nol. Awalnya, ia beternak kambing. Kemudian, ia mengembangkan usaha aqiqah, warung sate, dan kambing guling.
Adapun menu-menu yang disajikan di Warung Sate Kambing Muda Lembah Boko ini adalah sate hotplate, tongseng, gulai, tengkleng, kepala kambing goreng, dan sop kambing.
“Untuk menu kepala kambing utuh goreng ini mungkin yang pertama kalinya di Kabupaten Klaten atau di Jawa Tengah,” ujarnya.
Mantan nominator Mas Klaten ini menyatakan, mengelola bisnis kuliner itu memang tidak mudah. Maka generasi muda yang ingin berbisnis di kuliner itu harus ulet, sabar, dan kreatif. Karena akan ada titik dimana semuanya menjadi mudah.
“Saat 7 bulan menjalankan bisnis kuliner ini, saya mau menyerah. Dan pada bulan ke delapan, traffic (pengunjung)-nya baru bagus. Maka saya mengucapkan terima kasih kepada media yang telah membantu saya, bermitra mengembangkan usaha saya,” tandasnya.
John mengatakan, ada sejumlah alasan mengapa ia tertarik menggeluti bisnis kuliner daging kambing.
Pertama, menu daging kambing itu paling disukai oleh Rasululah dan para Habib. Jadi karena ada kecintaannya. Kedua, karena ia sudah mempunyai sumber dayanya yaitu peternakan kambing. Jadi, ia memanfaatkan apa yang sudah ada. Dan ketiga, karena abah atau gurunya yang juga habib menyarankan dirinya untuk membuka warung sate kambing.
“Nah, karena kecintaannya, banyak gizinya, proteinnya tinggi, dan sebagainya, maka saya putuskan untuk membuat usaha warung sate kambing,” terangnya.
Ia menambahkan, bisnis kuliner daging kambing ini akan terus berprospek.
“Insya Allah, ketika masih ada kelahiran, masih ada yang aqiqah, dan orang-orang masih butuh makan, maka kuliner daging kambing ini nggak akan ada matinya,” ungkapnya.
Sementara itu Host Kabare Piye, Gus Hakim yang ikut mendampingi John dalam perbincangan tersebut mengemukakan, pelaku bisnis kuliner perlu mempertahankan kualitas menunya. Seadainya pelayanan belum memuaskan, maka perlu melakukan evaluasi.
“Menu boleh berbeda, tetapi soal rasa itu selera owner dan pembeli (konsumen). Kalau menunya maknyus (enak), maka dimanapun tempatnya, orang akan mencari,” pesannya.
Untuk diketahui, selain membuka Warung Sate Kambing Muda Lembah Boko, Sarjono juga mengelola Naqala Aqiqah dan Catering yang berada di rumahnya, yaitu Dukuh Talun RT 02 RW 04, Desa Prawatan, Kecamatan Jogonalan. Sedang untuk nomor kontaknya di 0852 2813 4837.
Naqala Aqiqah dan Catering ini mempunyai motto: Hadir untuk melayani, melayani dengan sepenuh hati. (L Sukamta)
Editor :Windarto