Calonmu Kalah Pilkada? Ingat Pesan Ust. Cahyadi

Catatan Kecil Usai Pilkada …

Ada cara ‘sederhana’ agar kita selalu bisa menikmati seperti apapun hasil Pilkada ini.

Engkau hanya memerlukan kesadaran, bahwa yang engkau lakukan seluruhnya dalam Pilkada ini adalah untuk Allah.

Kerjamu untuk Allah. Keringatmu untuk Allah. Waktu yang engkau habiskan untuk Allah. Harta yang engkau alokasikan dalam Pilkada adalah untuk Allah.

Pikiran yang engkau curahkan untuk Allah. Tenaga yang engkau sumbangkan untuk Allah.

Berjalanmu dalam melakukan semua kegiatan, berangkat dan pulangnya, untuk Allah.

Dudukmu dalam mengikuti rapat koordinasi pemenangan, untuk Allah. Suaramu saat engkau menyampaikan pendapat dan pandangan, untuk Allah. Mengawali dan mengakhiri rapat dan semua pertemuanmu, untuk Allah.

Program kampanye yang engkau tunaikan, untuk Allah. Berlelah-lelahmu direct selling untuk Allah. Berpagi-pagimu menemui konstituen untuk Allah. Bermalam-malammu sosialisasi untuk Allah.

Engkau hanya memerlukan kesetiaan, bahwa segala yang engkau pikirkan adalah untuk Allah. Segala yang engkau kerjakan adalah untuk Allah. Segala yang engkau rancang adalah untuk Allah. Segala yang engkau inginkan adalah ridha Allah.

Engkau tidak perlu merisaukan hasil akhir dari perjuanganmu karena itu telah diatur oleh Allah.

Engkau tidak perlu resah menghadapi realitas kekalahan Pilkada, selama engkau selalu bersandar kepada Allah.

Sebagaimana engkau tidak boleh sombong mendapatkan kemenangan Pilkada. Karena kemenangan adalah hadiah serta karunia Allah.

Engkau tidak perlu menyibukkan diri untuk mencari-cari gemerlapnya pujian manusia, karena segala puji hanyalah milik Allah.

Engkau hanya perlu menyibukkan diri untuk selalu membawa kesadaran Rabbaniyah dalam segala langkah.

Engkau hanya perlu menyibukkan diri untuk selalu mengingat Allah dalam segala kegiatan.

Engkau hanya perlu menyibukkan diri untuk memberikan kontribusi terbaik di jalan dakwah, dengan segala potensi dan kemampuan yang engkau miliki, karena Allah.

Engkau hanya perlu menyadari bahwa kemuliaan itu hanya milik Allah. Bukan pada jabatan, posisi, kedudukan, harta dan materi duniawi.

Engkau hanya perlu memupuk dan menguatkan kecintaan kepada Allah, karena pada sisi Allah terdapat segala kekuatan dan kesempurnaan.

Tidak ada orang terhina selama dia mendekat kepada Allah. Tidak ada orang mulia dalam menjauhi Allah.

Maka, resapilah setiap hari setiap saat, betapa nikmat berada di jalan dakwah ini. Karena proposalmu adalah kepada Allah, bukan kepada manusia.

Proposalmu adalah kerja di jalanNya, bukan untuk posisi dunia.

Selamat menempuh jalan dakwah yang begitu nikmat, setiap waktu setiap saat.

(Ustadz Cahyadi Takariawan)