Debat Putaran Kedua Berlangsung Panas

wpid-img_5361.jpg
Klatentv.com– KPU kabupaten klaten kembali menggelar debat pemilihan kepala daerah (pilkada) 2015 senin (9/11/2015).
Debat yang digelar KPU klaten di Gedung Sunan Pandanaran ini berlangsung panas. Para pendukung yang dibawa oleh para paslon saling berteriak hingga menimbulkan kegaduhan.

Suasana sempat gaduh dengan suara teriakkan dukungan mulai sesi kedua ketika moderator debat melayangkan pertanyaan yang berkaitan dengan kesejahteraan rakyat hingga sesi keempat ketika para paslon saling melayangkan pertanyaan dan tanggapan balik jawaban.

Akibat kegaduhan yang ditimbulkan salah satu pendukung paslon momor tiga tersebut, salah satu komisioner KPU Klaten sempat menegur para pendukung. Bahkan beberapa anggota Kesatuan Dalmas Polres Klaten sempat masuk kedalam gedung untuk mengantisipasi kericuhan.

Bahkan dalam sesi kelima atau sesi pernyataan penutup, paslon nomor urut dua sempat tersulut emosinya karena ada para pendukung dari paslon lain yang berteriak.

“Kalau mau bicara silahkan maju kedepan, jadi pendukung harus cerdas sedikit kenapa,” ucap One Krisnata yang merasa terganggu saat akan memulai memberikan pernyataan penutupnya.

Berbeda dalam debat pertama, paslon nomor urut tiga nampak menganti strategi dalam debat kali ini. Bila pada debat putaran pertama Sri Hartini paling dominan menjawab pertanyaan, namun dalam debat kali ini Sri Mulyani yang paling dominan menjawab pertanyaan.
Kondisi ini membuat One Krisnata mengeluarkan pernyataan mengelitik pada debat sesi keempat.

“Walau jawaban Bu Sri Mulyani kurang nyambung, jawabannya sedikit cerdas. Seharusnya Bu Sri Mulyani yang maju menjadi bupatinya,” tuturnya.

Secara umum jalannya debat paslon putaran kedua dengan tema Kesejahteraan Rakyat ini berjalan lancar. Namun ketertiban para pendukung dari peserta debat masih menjadi keluhan para tamu undangan.

Hal itu diungkapkan oleh Satria Wira (18) pelajar dari SMA Muhammadiyah 1 Klaten, menurutnya kualitas debat dari masing-masing paslon sudah bagus, jawaban yang mereka lontarkan juga sudah baik dari pada debat putaran pertama lalu. Namun menurut Satria, dirinya merasa kurang nyaman dan tertanggu akibat teriakkan para pendukung salah satu paslon yang tidak sesuai dengan konteksnya.

“Saya hanya tergangu dengan teriakkan para pendukung saja, karena gara-gara teriakkan itu saya kurang bisa menyimak dengan baik,” imbuhnya.