Densus 88 Amankan 5 Senpi Laras Panjang Dari Terduga Teroris

klaten-densus-temukan-senpi-laras-panjang-terorisKlatenNet – Tiga hari pasca penangkapan. Tim Densus 88 anti-teror melakukan penggeledahan di rumah seorang ketua RT, Slamet Sucipto, di Dukuh Mlandang, Desa Tempursari, Kecamatan Ngawen,  dan juga di rumah seorang sopir travel di Desa Sengon, Prambanan, Klaten. Di Desa Mlandangan,   polisi menemukan sejumlah bahan pembuat bom, yang disembunyikan dalam lubang mirip sebuah bunker. Sementara di Desa Sengon, Prambanan, Densus menemukan 5 pucuk senjata laras panjang, rakitan.

Sesaat setelah penggeledahan, ratusan warga masih berkerumun di rumah Slamet Sucipto, salah seorang terduga teroris, yang ditangkap tim Densus 88 anti teror mabes polri tiga hari lalu. Warga penasaran dan sama sekali tidak menyangka, ketua RT mereka yang dikenal ramah dan baik, diduga terlibat aksi terorisme.

Penggeledahan dilakukan petugas Densus, menyusul pemeriksaan intensif terhadap terduga teroris Slamet Sucipto. Berpegang hasil pemeriksaan, petugas akhirnya menemukan sejumlah bahan pembuat bom, yang ditanam di halaman belakang, dekat kamar mandi rumah terduga, lubang untuk menanam bahan bom berukuran panjang satu meter, lebar setengah meter, dan kedalaman sekitar setengah meter.

Berdasar informasi dari kalangan Kepolisian, barang bukti bahan peledak yang ditemukan antara lain, sebungkus potasium klorat, dua bungkus potasium nitrat atau padat dengan berat masing-masing 2,5 kilogram, lima liter h2so4, satu liter asam sulfat, lima liter hno3 atau potasium cair dan 20 liter asam nitrit yang diwadahkan dalam sebuah jerigen.

Sementara,  pasca penggeledahan yang dilakukan tim Densus 88 Mabes Polri, minggu malam, suasana rumah milik terduga teroris, Joko Purwanto, di Dusun Mbelan, Desa Sengon, Prambanan, Klaten tampak sepi. Dua personil TNI tampak berada disekitar rumah Joko, yang diketahui kini telah ditangkap tim Densus 88, dan dibawa ke Mabes Polri Jakarta. Sementara, istri Joko Purwanto, Haryanti mengaku kaget dengan  ditangkapnya sang suami. Haryanti  mengetahui suaminya ditangkap,  setelah puluhan personil  tim Densus 88 dan polisi Polres Klaten datang ke rumahnya, dan menyatakan suaminya termasuk salah satu anggota jaringan teroris. Selama ini Joko yang keseharianya berprofesi sebagai pedagang mebel, dan sopir travel tersebut, dikenal baik dimata keluarga dan warga Desa Sengon. Haryanti dan keenam anaknya yang masih kecil, kini menungu kepulangan Joko Purwanto.

Sementara itu, berdasarkan keterangan perangkat Desa Sengon, yang saat penggeledahan menjadi saksi, Supar Hadi Mulyono, menyatakan pada penggeledahan yang dilakukan, polisi  berhasil menemukan 5 pucuk senpi laras panjang rakitan,  yang disimpan Joko Purwanto. Petugas juga mengamankan 5 plastik berisi puluhan gotri, yang kemungkinan digunakan sebagai peluru.

Menurut Supar Hadi, kesehariannya Joko Purwanto di mata warga juga senang untuk mengisi khotbah pengajian bagi warga. Namun, warga kaget dengan temuan senjata yang disimpan Joko dirumahnya.