
Kulonprogo (Klatentv.com)-Berlokasi dengan jarak tidak kurang dari 10 kilometer dari pusat Kota Wates, Grha Sambiroto yang berada di Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, kini berkembang menjadi pusat budidaya Aloe Vera. Perkebunan Aloe Vera atau yang biasa kita kenal dengan tanaman Lidah Buaya ini, dimiliki oleh seorang ilmuwan, yakni dr. Yanri Wijayanti Subronto, PhD. Sp.PD – KPTI, yang juga menjadi dosen di Fakultas Kedokteran UGM serta di RSUP Dr. Sardjito.
Atas inisiasi Ketua Gerakan Petani Nusantara (GPN) Kabupaten Kulonprogo, Nugroho Tomo atau yang akrab disapa dengan Momo ini, Pengurus GPN Pusat yakni Prof. Dr. Ir. Suryo Wiyono, MSc. Agr, yang kini menjadi dosen di Fakultas Pertanian IPB, pada Senin (30/5) berkesempatan mengunjungi lokasi perkebunan Aloe Vera, yang berada di Grha Sambiroto tersebut. Menurut pemilik perkebunan Aloe Vera, dr. Yanri, budidaya Aloe Vera, sudah dilakukan sejak 1,5 tahun silam. Dan sudah pernah memanen hingga mencapai 300 kilogram pelepah Aloe Vera serta diserap oleh Asosiasi Lidah Buaya Kulonprogo. “kalau beberapa minggu terakhir kendala kami adalah cuaca, intensitas hujan yang sering terjadi mengakibatkan pelepah mudah menguning. Dulu, pernah saat pertengahan tahun itu, pelepahnya bisa hijau dan bagus – bagus,” ungkap dr. Yanri.
Meski demikian, menurut Peneliti Bidang Penyakit Dalam, terutama Penyakit Tropik dan Infeksi ini, komponen pelepah lidah buaya terutama pada seratnya, tengah dipelajari, dimana Gel (cairan) pelepah tersebut, mengandung Fiber yang memiliki sifat mendinginkan, “dari yang sedang saya pelajari itu, bermanfaat untuk pencernaan. Dan untuk kulit pelepahnya, kalau sudah dikeringkan bisa berfungsi untuk menurunkan gula darah,” paparnya.
Sementara menurut Ketua Umum GPN Pusat, keberadaan lembaga GPN salah satu perannya untuk menyebarkan Teknologi Pertanian serta membangun akses pasar dan teknologi, maupun pemberdayaan petani. “jadi kita perlu mengorganisir para petani lidah buaya dan menyambungkan dengan dunia industri, bahkan nantinya diperlukan juga standarisasi maupun SOP antara petani dengan industri. Disinilah peran GPN sebagai organisasi petani,” ujar Prof. Suryo.
Dalam kunjungan tersebut, selain dilakukan diskusi kecil tentang teknologi dan budidaya pertanian, Ketua Umum GPN Pusat, yang didampingi Dewan Pendiri, Etik Linawati serta Ketua GPN Kulonprogo, Nugroho Tomo, juga melihat secara langsung perkebunan budidaya Aloe Vera yang terletak tidak jauh dari Grha Sambiroto. (bhis/KP)