Cawas, (klatentv.com)_ pihak keluarga terduga teroris yang ditangkap densus 88 hingga kini brkum mengetahui pasti penyebab kematian Siyono, 33 tahun yang meninggal pada Jumat siang, (11/3/ 2016) setelah dijemput densus 88 di masjid sebelah rumahnya pada Selasa malam lalu.
Menurut kuasa hukum pihak keluarga Siyono, Sri Kalono menyebut ada keganjilan terlihat di jenazah Siyono yang dinilainya meninggal secara tak wajar.
“Kedua matanya lebam. Separuh dahi sampai pelipis kanan menghitam. Bibirnya bengkak dan ada sisa darah yang mengering. Kedua kakinya juga menghitam dari paha sampai mata kaki,” ungkap Kalono, yang turut menyaksikan proses penggantian kain kafan Siyono saat dimakamkan Ahad dinihari, (13/3/2016)
Saat dibawa dari rs kramat jati jakarta, Sejatinya Siyono sudah dikafani dan dimasukkan dalam peti mati, namun pihak keluarganya meminta kain kafan Siyono diganti dan dikuburkan tanpa peti. Perbedaan pendapat itu sempat membuat ribuan pelayat dan puluhan polisi bersitegang selama hampir satu jam.
Meski menduga ada kejanggalan di balik kematian Siyono, Kalono mengaku tidak bisa menyimpulkan apa penyebab lebam, bengkak, dan menghitamnya sebagian anggota tubuh Siyono. Apakah juga ditemukan bekas tembakan, Kalono mengaku tidak tahu. “Sebab, pihak keluarga tidak mengizinkan untuk membuka kain yang membungkus dari dada hingga perut,” kata Kalono.
Menurut Kalono, keengganan pihak keluarga membuka kain penutup dada hingga perut jenazah Siyono karena sudah ada semacam instruksi dari kepolisian sebelum proses penggantian kain kafan itu. Hingga kini, pihak keluarga masih mengharap Kabar ihwal meninggalnya Siyono disampaikan secara transparan oleh pihak kepolisian.***