Jenasah Diotopsi, Brimob Kepung Makam

cawas (klatentv.com)-proses otopsi yang dilakukan sembilan dokter ahli forensik mendapat kawalan puluhan personil brimob polda jateng yang secara tiba tiba berdatangan ditengah proses otopsi berlangsung. Meski sempat menghangat proses otopsi tetap berjalan dan personil brimob ditarik keluar makam.
Pembongkaran makam siyono ditangani langsung oleh tim KOKAM (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah). Sedikitnya 2000 personil dikerahkan untuk berjaga jaga di sekitar area makam serta persimpangan jalan menuju desa pogung. Mereka melakukan penjagaan berlapis sejak minggu (3/4/2016) dinihari.
Menjelang siang kapolres klaten berserta wakapolres dan para kapolsek mendatangi lokasi dilakukanya otopsi yang disterilkan dengan memasang tenda berpenutup. Kurang dari setengah jam kemudian pasukan brimob berdatangan dalan langsung merangsek mengitari lokasi tenda tempat otopsi untuk ikut berjaga di sekitar lokasi. Nmaun, Warga yang berada diamakam sempat dikejutkan oleh kedatangan satu kompi (SSK) Brimob Polda Jateng. Pasalnya, mereka datang dengan senapan laras panjang, dilengkapi gas airmata serta rompi anti peluru memasuki areal pemakaman. Sempat membuat situasi menghangat, kemudian setelah negoisasi antara Kokam dan Kapolres akhirnya sebagian pasukan Brimob ditarik dari lokasi agar tidak memancing pihak pihak lain mendatangi lokasi otopsi jenazah
“Proses otopsi sedang berlangsung tertib dengan pengawalan KOKAM Pemuda Muhammadiyah dan dukungan penuh warga Pogung, Cawas. Sama sekali tidak ada penolakan warga”, terang Dahnil Anzar, Ketum PP Pemuda Muhammadiyah.
Sementara berdasar Pantauan puluhan warga ikut memadati lokasi makam, mereka ingin menyaksikan dari dekat jalanya proses otopsi. Penolakan atas rencana otopsi yang dilakukan kepala desa pogung beberapa waktu lalu ternyata tidak terbukti.
perangakat desa kami juga tidak ada warga yang menolak proses otopsi jenazah seperti yang sempat disampaikan Kepala Desa beberapa waktu lalu yang menyatakan warga menolak otopsi dan apabila tetap dilakukan maka warga akan mengusir keluarga siyono namun faktanya tidak ada warga yang bersikap seperti itu
“Pas lewat tahu ada ramai-ramai di makam, ya kesini mas. Katanya ada otopsi gitu,” ucap seorang ibu paruh baya yang enggan disebutkan namanya, Minggu (3/4).