KLATEN – Karya Bakti Mandiri Klaten Bersinar (KBMKB) XII resmi ditutup, Rabu (30/3/2022). Penutupan KBMKB XII dipimpin Wakil Bupati Klaten, Yoga Herdaya di Pendopo Kabupaten Klaten.
Adapun KBMKB XII dilaksanakan di Desa Malangjiwan, Kecamatan Kebonarum mulai 1 hingga 30 Maret 2022. Kegiatan ini menyasar betonisasi jalan sepanjang 360 meter dengan lebar tiga meter dan pembangunan talud sepanjang 341 meter.
Ditambah sasaran fisik rehabilitasi tempat ibadah dan sasaran nonfisik seperti penyuluhan wawasan kebangsaan, posyandu, stunting, layanan Keluarga Berencana (KB) Kesehatan, dan pembagian bantuan sosial. Seluruh kegiatan terlaksana 100 persen sesuai target.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten dan masyarakat Klaten, kami sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada jajaran TNI/Polri yang telah menyukseskan kegiatan ini. Serta kepada segenap masyarakat Desa Malangjiwan yang telah melaksanakan gotong royong dalam rangka KBMKB dan bersinergi bersama prajurit TNI/Polri,” paparnya saat memberikan sambutan pentupan KBMKB XII.
Ia berharap pembangunan yang dicapai melalui KBMKB XII dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat. Yoga juga meminta masyarakat untuk merawat dan menjaga dengan baik bangunan tersebut agar manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka waktu yang lama.
“Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat di desa sasaran. Saya berharap melalui KBMKB ini mampu meningkatkan solidaritas dan sinergitas antara TNI, Polri, pemerintah daerah dan masyarakat senantiasa terjalin erat selama dan maupun program ini berlangsung,” ungkapnya.
Yoga menambahkan KBMKB merupakan bentuk kehadiran Pemkab Klaten dalam menyokong pembangunan di desa. Khususnya untuk menurunkan angka kemiskinan dan mempercepat pembangunan wilayah di Kabupaten Klaten. Pelaksanaan KBMKB maupun TMMD pun dilakukan secara bergilir di desa yang membutuhkan perhatian. Sehingga diharapkan pembangunan di desa yang menjadi sasaran dapat dilaksanakan secara cepat dan membantu upaya penurunan angka kemiskinan.
“Masih banyak desa di Klaten yang membutuhkan pembangunan kolaborasi ini. Apalagi dengan kondisi pandemi seperti saat ini, dana desa yang dimiliki oleh pemdes diprioritaskan untuk penanganan Covid-19,” katanya.