Manfaatkan Bahan Lokal, Sayoto Memproduksi Wedhang Rempah Tetulung, Tembus Pasar Nusantara

Kalikotes(klatentv.com)-Berangkat dari keinginan untuk bisa menolong sesama, Sayoto, warga Dukuh Ngembel RT 01 RW 26, Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten menekuni pengobatan tradisional dengan cara (sistem) terapi.
Selama ini, Sayoto melayani pengobatan seperti ambien atau wasir, gurah pernafasan, diabetes, terapi stroke, perawatan patah tulang, syaraf kejepit, dan sebagainya.
Saat ditemui di rumahnya pada Rabu (12/7/2023), Sayoto menyampaikan, dulu, ia memang senang dengan dunia pengobatan. Tetapi ia tidak sempat belajar di bangku pendidikan.
“Saya mulai belajar terapi pada tahun 1999. Waktu itu, saya sudah belajar gurah. Dan terus belajar terapi sampai sekarang,” katanya.
Sayoto menyatakan, dalam mengobati pasien, perlu penanganan secara medis dan non medis. Ia juga harus tahu dulu “akar permasalahan”-nya. Karena masalah psikologis juga akan berpengaruh pada kesehatan seseorang.
“Pasien saya itu dari mana-mana. Ada yang dari warga sekitar (Klaten), Kepulauan Riau, dan lain-lain. Bahkan belum lama ini, ada yang dari NTB (Nusa Tenggara Barat). Dia pun menginap di sini selama beberapa hari,” ujarnya.
Seiring perjalanan waktu, Sayoto pun belajar terapi (penyakit) yang lain. Dan untuk mendukung usaha terapinya, Sayoto pun membuat wedhang terapi. Namanya Wedhang Terapi Tetulung.
Sampai saat ini, sudah ada 10 varian wedhang terapi yang diracik Sayoto, yaitu uwuh, jeruk nipis, lanang, lungkrah, telang, rosella, samilakor, empon-empon, kelor, dan purwaceng. Harganya pun bervariasi, dari Rp35.000 sampai Rp50.000 per paknya. Setiap pak berisi 10 bungkus.
“Untuk penjualannya, saya titipkan di tempat pengobatan, apotik, warung makan, di bazar-bazar, dan sebagainya. Saat pandemi (Covid 19) lalu, permintaan wedhang terapi saya naik. Bahkan saya sampai ngirim 2000 bungkus ke Medan, Bandung, dan lain-lain,” terangnya.
Sayoto menjelaskan, bahan wedhang terapi ini berupa pandan, sere, jahe, gula jawa, temulawak, purwaceng, empon-empon, dan lain-lain. Bahan-bahan ini diperoleh dari pasar, kebun sendiri, dan tetangga.
“Produk Wedhang Terapi ini sudah ada ijin PIRT-nya, ada sertifikasi halal, dan ada NIB (Nomor Induk Berusaha)-nya. Setiap hari kita ngepaki, buat stok. Karena kita sering diundang di acara bazar-bazar. Yang paling digemari masyarakat ya wedhang terapi uwuh ini,” ungkapnya
Ia menjelaskan, produk Wedhang Terapinya ini diberi nama Tetulung.
“Mengapa saya namai Tetulung? Karena saya memang seneng tetulung. Saya tidak terlalu bisnis banget. Kalau ada yang ke sini, dan tidak punya uang, ya kita kasih. Karena sebisa mungkin, keahlian, ketrampilan yang saya punyai ini bisa untuk menolong orang lain,” terangnya. (L Sukamta)
Editor: Windarto