Musim giling, PG gondang Arak Sepasang Pengantin Tebu

Jogonalan, klatentv.com–Pabrik Gula gondang baru mengarak Sepasang pengantin tebu di kompleks pabrik gula (PG) Gondang Baru, Klaten, Senin (2/5). Tradisi manten tebu menjadi simbol dimulainya penggilingan tebu 2016.

“Tradisi ini untuk mensyukuri nikmat kepada Tuhan. Sehingga pelaksanaan giling tebu nantinya dapat berjalan lancar, aman, dan mendapatkan laba,” kata Administratur PG Gondang Baru, Primanda Bayu, Senin (2/5).
wpid-photostudio_1462202998094.jpg
Tradisi manten tebu dimulai sekitar pukul 07.30 WIB di timbangan yang berada di belakang kompleks pabrik. Sepasang pengantin yang diikuti 10 pasang tebu lainnya menjalani prosesi kirab berjalan kaki dengan iringan tabuhan gamelan. Prosesi dimulai dari pos timbangan tebu menuju lokasi mesin penggilingan.

Tiba di depan lokasi pabrik, 22 tebu tersebut lantas dilakukan seserahan layaknya prosesi pernikahan. Kemudian sirene tanda penggilingan meraung-raung, mesin-mesin mulai dinyalakan, dan tebu-tebu tersebut dimasukkan ke mesin penggiling.

“Temanten tebu pria bernama Bagus Manisrenggo, sedangkan pasangannya Roro Endang Maduretno. Untuk proses giling akan dimulai 5 Juni 2016. Nanti malam akan dilanjutkan pagelaran wayang kulit oleh Ki Klelur dari Boyolali dengan lakon Semar Bangun Kahyangan. Selain itu ada acara pasar malam juga,” imbuh ketua panitia penyelenggara kepada klatentv.com, Sugiyarti.
wpid-photostudio_1462203161752.jpg
Sementara Pabrik Gula (PG) Gondang Baru, Klaten menargetkan produksi gula sepanjang tahun 2016 sebesar 1,1 juta kuintal. Pasalnya Presiden Joko Widodo menargetkan swasembada gula nasional pada 2019.

“Sesuai rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) pada 2016, PG Gondang Baru merencanakan kinerja operasional dengan jumlah mencapai 1.112.140 kuintal dengan rendemen tebu rata-rata minimal 7,20 persen,” ujar Administratur PG Gondang Baru Klaten, Primanda Bayu, Senin (2/5).

Berdasarkan data transaksi Maret 2016, luas lahan tebu di wilayah PG Gondang Baru Klaten mencapai 1.730.153 hektar dengan komposisi sawah 77% dan tegalan 22 %. Adapun komposisi varietas tebu unggul kategori varietas masa awal sebesar 47%, masa tanam 34%, dan masa akhir 13 %.

Sementara, kapasitas giling inklusif pabik peninggalan Belanda ini mencapai 14 ribu kuintal per hari. Rencananya, proses penggilingan akan berlangsung selama 80 hari sejak 5 Juni 2016.

“Harapannya, potensi ini mampu ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya mitra kerja kami. Pasalnya, hampir 60 persennya merupakan perkebunan rakyat,” tandas Primanda Bayu disela-sela pelaksanaan prosesi manten tebu.**