PLN Salurkan Dana Bina Lingkungan

Tulung, (klatentv.com)_Dalam rangka memperingati Hari Bumi ke 46 tahun 2016 yang jatuh 22 April lalu, PT PLN Distribusi DIY-Jateng menggelar acara secara sederhana peringatan Hari Bumi tersebut di kompleks Kantor Rayon PLN Tulung, Klaten, Rabu siang (25/5).
Acara ini sekaligus juga ditandai dengan lauching bantuan dana bina lingkungan kepada dua desa, yaitu desa Pandeyan (Klaten) dan desa Wonosegoro (Boyolali). Untuk desa Wonosegoro secara simbolik diserahkan kepada kades Sardi sebesar Rp60 juta.
“Untuk desa Pandeyan diterima oleh Kades Pandeyan, Budi Harjono sejumlah Rp70 juta dan dana ini digunakan untuk pembuatan betonisasi jalan desa. Untuk dana Rp60 juta yag diberikan ke desa Wonosegoro juga sama, untuk betonisasi jalan desa,” jelas Manager PLN Klaten, Aris Edy Susangkiyono kepada wartawan.
Dikatakan lagi, PLN Klaten sedang mengalami pelanggan yang sering nunggak bayar taguhan. Untuk mengantisipasi agar pelanggan tidak menunggak dalam pembayaran tagihan listrik, maka ada upaya dengan mendekati pelanggan dan didata karakteristiknya.
Termasuk PLN Rayon Tulung ini mengalami tunggakan besar se Klaten dan pendekatan personal atau kekeluargaan terus dilakukan. Kata Aris, pelanggan diajak sadar diri dan mencegah pemutusan jaringan.
Untuk setiap bulannya deadline bayarnya tanggal 20 dan kalau lebih dari 2 bulan, PLN mengirimkan surat tagihan ke rumah pelanggan dan kalau tak segera dibayarkan tagihannya, maka pihak PLN secara terpaksa akan memutus.
“Untuk target se Klaten hanya ada Rp300 juta jumlah tunggakan dan PLN tak boleh ada tunggakan lebih dari Rp300 juta. Ya, saat ini selisihnya gak bisa kecapai ada Rp25-40 juta se Klaten,” jelasnya.
Langkah lainnya, para petugas pencatat meteran listrik, dilengkapi alat khusus dan pelanggan yang susah bayar tagihan listrik, diarahkan mau bayar di tempat dengan cara halus.
Sementara Manager Komunikasi Hukum dan Administrasi (MKHA) PLN Distribusi DIY-Jateng Audy Royke yang didmpingi Manager Distribusi PLN DIY-Jateng Andreas Heru, menyatakan, masyarakat diajak untuk bisa peduli dalam menekan panas global dunia.
Secara serentak, semua jejaring PLN di negeri ini menggelar penanaman pohon di lingkungan kantor PLN masing-masing. Dan salah satu tujuannya untuk mengurangi panas bumi.
“Saya teringat, pada tahun 1986, saat mandi di Bandung di pagi hari memang bagaikan es. Maka untuk mengurangi hawa dingin, maka kita harus teriak atau nyanyi-nyanyi di kamar mandi, agar tak merasakan dingin. Tapi tahun 2015, sudah ndak ada lagi hawa dingin, sebab hawanya sudah panas, dan tidak sejuk lagi,” ujar Audy Royke.
Dikatakan, ada penilitian para ahli panas bumi, pada tahun 1960 ada kenaikan suhu panas bumi dan hal ini efek rumah kaca dan luar biasanya CO2 di sekeliling rumah. Dan salah satu upaya mengurangi panas bumi dan bisa menyerap CO2, ada penanaman pohon trembesi.
Untuk acara peringatan Hari Bumi di PLN Rayon Tulung ini ditanam 130 pohon, yang terdiri pohon mangga, rambutan dan pohon trembesi.
Dari pantauan wartawan, ikut menyaksikan acara peringatan Hari Bumi ini ada manager PLN Rayon Klaten Kota, Pedan, Delanggu, Solo dan Boyolali. Untuk PLN Wilayah DIY-Jateng ini ada 11 area dan 76 rayon. Secara simbolik, usai acara penyerahan dana bina lingkungan, ada penanaman 6 pohon di samping kantor PLN Rayon Tulung. (kim)