KLATENTV.Com – Rapat anggota luar biasa Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Klaten telah digelar di Wisma Betel RM Merapi Resto Klaten dengan tujuan memilih ketua umum PPDI baru KLaten berjalan lancar, Kamis (27/8).
Pencalonan ketua baru PPDI Klaten dilakukan dengan musyawarahg mufakat dan hal ini dikehendaki 22 pengurus PPDI Kecamatan se Klaten dengan jumlah 70-an orang yang hadir pada rapat luar biasa ini.
Pimpinan rapat anggota luar biasa ini dipegang Rusmanto, Kaur Desa Taji, Prambanan, Klaten. “Seluruh peserta yang hadir mengajukan nama ketua terpilih dan selanjutnya menentukan tim formatur. Kemudian perwakilan bersama ketua umum PPDI yang diberikan amanah melakukan rapat pembentukan pengurus,” jelas Rusmanto.
Bambang Heru Subroto usulan Jogonalan, Bambang Heru (Cawas), Bambang Heru (Prambanan), Bambang (Tulung), Wedi, Gtw, Ngawen, Karanganongko dan kecamatan lainnya memilih Bambang yang juga Kadus Dalangan Tulung.
Wonosari milih abstain, PPDI Delanggu tak datang,
Peserta rapat luar biasa, berharap sosok ketua PPDIKlaten yang selama ini yang dipegang Agus Anggito yang memiliki peran yang besar dan ketua yang baru bisa berikan penghormatan yang baik.
Harapan Bambang Heri Subroto mengucapkan terima kasih atas dukungan dan amanah yang diberikan pengurus PPDI Kabupaten dan PPDI Kecamatan yang telah memilih secara mufakat memimpin PPDI Klaten 5 tahun ke depan.
“Tamsil kita harus kita kejar, ADD harus dikejar sampai 100 desa bisa dikejar. Kalau tahun-tahun sebelumnya kuarng memuaskan pemihakan pemerintah kepada PPDI, kita kurang puas. Kita selama lima tahun ke depan akan memperjuangkan PPDI Klaten ini. Kesejahteraan perangkat desa di Klaten juga akan lebih sejahtera,” tandas Bambang Heru Subroto kepada wartawan.
Budi Kristiyanto, Saminu, Rully K, Entarto, Sumanto, Abid (bendahara umum PPDI), dan Ichsanudin yang kesemuanya pengurus PPDI Provinsi Jawa Tengah meluangkan waktu hadir pada acara rapat luar biasa pemilihan Ketua Umum yang baru PPDI di Wisma Betel ini.
“Kami PPDI Provinsi tak bermain kepentingan temen-temen Klaten, kami cukup berbangga dan kita sama-sama duduk bareng dan berikan solusi terbaik bagi sebuah organisasi terbesar, tetap berdirinya dan eksisnya PPDI di Klaten,” jelas Budi Kristyanto.
Tak ada salahnya bahwa rapat luar biasa ini menjadi pengalaman terbaik dalam beroganisasi dan selanjutnya hasil rapat ini benar-benar sudah menjadi PPDI tak singgung AD/ART, semua ada kelemahan yang sama, sebab butuh proses dan waktu. Sepanjang dikehendaki PPDI Klaten, PPDI Provinsi turut mensupport.
Lebih jauh dikatakan Budi Kristyanto, kalau PPDI berfikiran jalan atau tidak jalan tergantung kepada kepengurusan, tetap akan mendapatkan dukungan pengurus. Pemimpin itu, tidak dilayani akan tetapi melayani. Kalau pemimpin minta dilayani, berarti pemimipin itu feodal, tak baik dalam berorgansiasi.
Kalau komunikasi mampet, ujarnya, maka perlu ada upaya menyatukan misi dan visi terkait laporan kegiatan dan anggaran dana yang selama ini dilakukan atau ada SPj dalam rangka membangun komunikasi.
Pengurus PPDI diminta tetap mencermati program yang ada, dan selama ini sifatnya insidental dan tetap dibutuhkan komunikasi yang baik. Kalau anggota PPDI disuruh ke barat atau timur, tetap ada SPj dan komunikasi.
“Beberapa kali PPDI Provinsi Jateng selama ini sering menjembatani, tinggalkan ego, tinggalkan kepentingan pribadi, melihat situasi, kondisi, PPDI tetap bisa berjalan baik dan eksis,” ujar Budi Kristyanto.
Tim formatur yang dipilih dalam rapat luar biasa PPDI ini untuk membentuk pengurus baru PPDI Klaten lima tahun ke depan, Joko Sulasmanto dari Karanganom, Diyoko (Cawas), Haryanto (Karangdowo), Rusmanto (Prambanan), Agus Sabani (Juwiring), Budi Wibowo (Wedi), Yulianto (Bayat), Suratno (Gantiwarno), Kelik Hariyadi (Jogonalan) dan Sugeng (Tulung).