klatentv.com- Ratusan warga Kabupaten Klaten, memadati halaman masjid Ar Rozy desa Tempursari kecamatan ngawen dalam rangka memperingati wafatnya Kiai Imam Rozy yang biasa disapa Kiai Singo Manjat ke-170 dan KH Abdul Mu’id bin Muhammad Thohir ke-74, Kamis malam (19/11/2015).
Sosok Kiai Imam Rozy ini di masa hidupnya menjadi pengawal setia Pangeran Diponegoro dalam peperangan melawan penjajah dan setiap ada pergerakan di lapangan, Kiai Imam Rozy ini selalu berada di garis depan.
“Beliau selama ini dikenal sebagai pengawal Pangeran Diponegoro dan pengabdiannya dalam dakwah Islamiyyah juga sangat bagus. Selain itu, kita juga niat memperingati wafatnya KH Abdul Mu’id yang di masa hidupnya bergerak dalam syiar tarekat di wilayah Klaten dan sekitarnya,” jelas Choirul Anwar, panitia kegiatan haul.
Dalam kesempatan ini, panitia menghadirkan KH Manshur Khadiq, pengasuh Pondok Pesantren Ushuluddin, Salaan, Magelang. Jajaran Muspika Ngawen tampak hadir, seperti Camat Ngawen Anang Widjatmoko SSos MH, Kapolsek Ketandan AKP Suyarta Praja, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Ngawen Suryono SPd, dan sejumlah pejabat lainnya.
Menurut Ustadz Muhammad Zahid, salah satu panitia, setiap tahun di bulan Shafar, keluarga besar kedua sosok ini, menggelar haul dengan tujuan agar ummat semakin mantap dalam beribadah kepada Allah SWT.
Selain itu, ummat juga semakin dekat dengan sosok ulama dan ikut memberikan warna syiar Islam di wilayah Kabupaten Klaten ini. Habib Rifqi bin Ahmad Al Jaelani bersama para habaib dan kiai, memimpin acara pembacaan majelis sholawat Syimtud Duror dan diiringi hadroh dari masjid Giri Purnoe.
Hadir para ulama masyhur di majelis penuh berkah ini, seperti KH Adib Zaen (Sukoharjo), KH Munawwir (Banjar Ciamis), KH Muhammad Thoha (Purwokerto), KH Muhammad Busroni Syafi’i (Solo), dan sejumlah kiai lainnya.
“Ummat selalu kita arahkan untuk tetap istiqomah iman dan taqwa kepada Allah SWT. Dengan semangat ukhuwwah, kita harapkan majelis ilmi ini benar-benar membawa berkah. Sebelum majelis ini digelar, tadi pagi ada khotaman Al Qur’an sebanyak 9 khataman yang dilakukan para huffadz atau hafal Al Qur’an 30 juz. Alhamdulillah, selama majelis ini digelar, langit cerah dan padang bulan, ini tanda kebaikan kita semua,” jelas Kiai Muhammad Zahid.