Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Nur Annisa binaan Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Klaten mengadakan sejumlah kegiatan dalam rangka menyemarakkan Musyawarah Daerah (Musyda) Aisyiyah Klaten di Gedung Serbaguna SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara, Minggu (25/6/2023).
Ketua Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Klaten, Mursinah menjelaskan, ada 3 kegiatan yang diadakan pada kesempatan itu, yakni pendidikan koperasi syariah, diklat kewirausahaan online, dan bazar produk BUEKA (Bina Usaha Ekonomi Keluarga Aisyiyah).
“Kegiatan ini intinya untuk menumbuhkan kewirausahaan dan meningkatkan ekonomi keluarga, sehingga para ibu Aisyiyah ini bisa memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya,” katanya.
Mursinah menyampaikan, dalam bazar produk BUEKA ini ditampilkan produk-produk unggulan dari masing-masing cabang (kecamatan). Sedang untuk peserta diberikan voucher belanja yang bisa ditukarkan atau dibelanjakan di stand yang ada.
“Stand-stand ini merupakan binaan dari MEK. Usaha-uasaha ini dimaksudkan agar perempuan-perempuan Aisyiyah itu jangan sampai menganggur. Tetapi mereka bisa mengelola aset dan potensi yang ada. Dengan demikian, ekonomi keluarga bisa tercukupi dengan usaha-usaha yang dilakukan ini,” harapnya.
Sementara itu Ketua PDA Kabupaten Klaten, Siti Komariyah memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan yang telah memiliki Koperasi Nur Annisa.
“Anggota Aisyiyah kita hadirkan di sosialisasi atau pendidikan koperasi syariah ini. Karena belum semuanya mengenal Koperasi Nur Annisa. Kita berharap, dengan sosialisasi ini, mereka lalu pertama, mau masuk menjadi anggota Koperasi Nur Annisa. Kedua, mau meminjam, menyimpan, dan sebagainya untuk pengembangan Koperasi Nur Annisa. Apalagi oleh PP Aisyiyah, PDA Klaten dijadikan sebagai rujukan untuk belajar koperasi syariah,” ungkapnya.
Siti Komariyah mengajak anggota Aisyiyah untuk menjadi “Siti Khodijah”-nya dari suami dan keluarga mereka.
“Maksudnya, sebagai perempuan harus menghasilkan suatu, harus memberikan kontribusi kepada keluarga. Mereka harus menjadi perempuan yang tangguh, tanggap dan tanggon. Perempuan harus bisa menguasai banyak hal. Bisa bekerja, memasak, merias, membesarkan anak-anak, dan sebagainya. Apalagi kalau sudah ditinggal suaminya. Sehingga kehidupan keluarganya tidak bermasalah,” terangnya.
Komariyah berpesan kepada anggota Aisyiyah untuk jangan hanya meminta kepada suami.
“Prinsipnya, ibu-ibu harus bisa mandiri, terutama dalam sisi ekonomi. Jangan mudah tergantung pada orang lain,” tandasnya. (L Sukamta)
Keterangan foto :
Kegiatan sosialisasi dan pendidikan koperasi syariah yang diadakan KSPPS Nur Annisa binaan Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Klaten di Gedung Serbaguna SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara, Minggu (25/6/2023).
Kegiatan bazar produk BUEKA yang diadakan KSPPS Nur Annisa binaan Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Klaten di Gedung Serbaguna SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara, Minggu (25/6/2023).