klatentv.com-Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) merupakan wadah nasional para penghobi dan pemilik onthel dari seluruh nusantara. Berdiri sejak 9 Februari 2008 di Kota Bogor, dan saat ini telah menjangkau ratusan komunitas sepeda tua di berbagai provinsi di Indonesia
Sepeda masuk kali pertama di Idonesia tahun 1900-an berdasarkan bukti foto 3 orang Eropa mengkayuh sepeda di Medan. Sepeda sendiri memiliki perjalan evolusi yang menarik. Ratusan variasi sepeda telah hadir sejak pertama kali diketemukan di Perancis dengan nama velocipede pada abad 18. Perkembangan sekarang, terdapat satu kelompok besar sepeda yang memiliki karakter unik, sejarah, dan bentuknya klasik disebut dengan pit kebo.
Sepeda tidak hanya menjadi alat transpotasi semata. Bagi pemilik sepeda tua atau pit kebo, menganggap sepeda sebagai sebuah klangenan dan awal persaudaraan tumbuh. Karena setiap sepeda memiliki sejarahnya sendiri yang kemudian menjembatani sebuah kekerabatan muncul diantara pemilik sepeda tua. Ini adalah salah satu keunikan para pemilik sepeda tua. Oleh karenanya, peringatan ulang tahun sepeda tua akan diselenggarakan di Kota Surakarta (Solo) yang iconic dengan nuansa tradisional dan otentik. Kegiatan ini sendiri merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke.272 Kota Surakarta.
Peserta kegiatan ini terdiri dari lebih dari 3.000 pemilik sepeda tua dari seluruh Indonesia dan beberapa negara tetangga (Malaysia, Singapura, Australia, dll). Pelaksanaan kegiatan berpusat di Gelora Manahan pada tanggal 18 – 19 Pebruari 2017 (jadwal terlampir). Kegiatan ini imaksudkan untuk memperkenalkan segala keunikan kota Solo dengan segela kelebihan dan keistimewaannya sehingga kota Solo dapat menjadi kota tujuan wisata favorite dan investasi dapat tumbuh berkembang dikota Solo. Untuk itu diambilah tema “ Solo Ngangeni berseri Tanpa Polusi” dengan maksud bahwa diharapkan para peserta sepeda Othel dapat selalu merindukan Kota Solo dan tetap menjadikan kota solo yang selalu berseri namun tetap ramah lingkungan dan bebas dari polusi
Ada Beberapa hal unik yang akan ditampilkan pada event Guyub Rukun Onthelis Nusantara ini, yaitu berusaha untuk menampilakan atmosfir kota Solo sebagai Kota Budaya pada lokasi manahan. Disini Panitia berusaha mengiring dan menghandirkan romantika kota Solo jaman dahulu dimana mengunakan tenda model kajang/mengunakan bambu dan daun bambu serta hilir mudik kendaraan Sepeda adalah salah satu kendaraan favorite dikota solo. Belum lagi dengan berbagai macam hidangan kuliner khas Kota Solo yang dapat dinikmati dengan harga terjangkau. Begitu juga dengan Klitikan antik, oleh-oleh khas kota Solo dan UKM sebanyak 200 kios. Para penikmat barang antik dan pemburu sparepart akan dimanjakan dalam mencari barang-barang yang antik dan unik ditempat ini. Pada Sore hari akan dihadirkan sebuah opera yang dimainkan oleh awak Radio yang didahului dengan medley lagu seNusantara. Opera ini diberi Judul “Onthel in Love” yang akan menceritakan suatu drama perjuangan seorang pemuda dalam mendapatkan gadis idamannya dengan mengunakan sepeda tua.
Hal lain yang menarik dalam acara ini adalah hiburan tradisional pada malam hari dimana Nuansa Solo Tempo dulu akan dihadirkan. Semua panitia dan peserta serta undangan yang hadir termasuk Bpk Walikota Solo diharapkan memakai pakaian Tradisional Jawa. Disini akan ditampilkan hiburan rakyat khas kota Solo seperti keroncong klasik, Batik karnival dan Hiburan Gambyong Jreng.
Pada pagi hari nya Peserta Gowes akan melakukan karnaval Sepeda Othel. Disini keunikan dan kekhasan para onthelis diperlihatkan dimana para onthelis akan memakai kostum yang unik dan beraneka ragam. Masyarakat Kota Solo akan diperlihatkan bagaimana situasi jaman dahulu dimana ketika para pejuang, petani dan segala profesi menaiki sepeda onthel. Para onthelis ini akan diberangkatkan ke Car Free Day untuk menuju panggung yang dipersiapkan oleh Dinas Perhubungan Kota Surakarta. Dipanggung ini sudah dimeriahkan oleh “Owah Band” yang akan membawakan lagu “Solo Ngangeni”. Setelah itu peserta akan berkeliling kota Solo untuk melihat beberapa icon kota Solo seperti Taman Sriwedari, Balaikota Surakarta, Pasar Gedhe, Benteng Vastenberg, alun-alun Utara, Kraton Surakarta, Alun-alun Selatan , perkampungan Batik Laweyan dan selanjutnya kembali ke Stadion Manahan.
Puncak acara adalah pembagian hadiah dan Doorprize utama sebuah Sepeda Fongers yaitu sepeda buatan Belanda yang merupakan salah satu sepeda favorite pada masa nya.
Susunan Acara
Tanggal Jam Lokasi Kegiatan
Sabtu, 18 Pebruari 2017 06.00 – 09.00 Gelora Manahan Pendaftaran peserta.
09.00 – 10.00 Pembukaan acara oleh Pengurus KOSTI Pusat
10.00 – 12.00 Hiburan fun Gamesdari sponsorship
12.00 – 13.00 Istirahat
13.00 – 14.00 Diskusi bedah sepeda oleh Sahid Nugroho (Penggiat sepeda tua dari Jogja)
14.00 – 15.30 Diskusi internal KOSTI
15.30 – 17.30 Medley lagu Nusantara dan Drama Onthel in Love oleh JPI Radio
17.30 – 18.30 Istirahat
19.00 – 19.30 Pemotongan Tumpeng Hut Kota Solo ke 272 dan HUT KOsti ke 9 (pakaian tradisional Jawa)
19.30 – 20.30 Hiburan Keroncong
20.30 –21.00 Batik Karnival
21.00–22.00 Gamyong Jreng
Minggu, 19 Pebruari 2017
06.00 – 08.00 CFD Depan Diamod Restaurant, Jl. Slamet Riyadi Hiburan oleh OWAH Band (pakaian Kostum unik)
07.30 – 10.00 START (oleh Walikota Surakarta) gowes bersama ribuan sepeda tua keliling kota Solo.
FINISH di Gelora Manahan.
10.00 – 13.00 Gelora Manahan Hiburan dan pembagian hadiah sebuah sepeda merk FONGERS.
Penutupan.
