Wakil Bupati Bantu Rumah Terbakar di Trucuk

TRUCUK, klatentv.com- Wakil Bupati Klaten Sri Mulyani bersama Camat Trucuk Bambang Haryoko meninjau lokasi rumah kebakaran yang ada menimpa Pariyanto di dukuh Mindirejo, Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk, Senin siang (16/5).
Kedatangan Wakil Bupati Sri Mulyani ini sebagai wujud kepedulian dan peristiwa ini akan diperjuangkan agar mendapat pemihakan dari pemerintah Klaten. Puluhan warga terlihat masih berkumpul di lokasi dan sejumlah anggota Koramil Trucuk juga tampak di lokasi.
“Kita datang ke sini sebagai wujud kepedulian dan semoga keluarga Paryanto ini tetap tabah dan sabar menerima ujian ini. Kita tahu kalau warga di sini masih banyak rumah tak layak huni, dan kita berupaya untuk memperjuangkan agar bisa dipihaki dana RTLH,” ujar Sri Mulyani yang di kesempatan ini membantu sembako dan materi ala kadarnya.
Dikabarkan, rumah pasangan Paryanto (41 th) dan Daru Pangastuti (28 th) di dukuh Mindirejo, desa Trucuk, Kecamatan Trucuk, Klatenb, telah ludes dilalap si jago merah, Minggu dini hari (15/5) pukul 01.15 WIB.
Kebakaran ini begitu cepat melahap isi rumah berdinding papan berukuran 10×12 meter yang diduga akibat obat nyamuk. Rumah gedhek ini dibangun tahun 1990 dengan segala keterbatasan ekonomi keluarga.
Saat kejadian, jelas Paryanto yang bekerja sebagai buruh serabutan, sedang berada di acara mantenan di sekitar Kelurahan Bareng, Klaten Tengah, Sabtu malam (14/5). Putranya yang masih Taman Kanak-kanak, Aprilian Bayu Saputra (6 th), sebelum dirinya berangkat jagong manten ke Bareng, dititipkan ke Ny Partini (55 th), adik ayah Daru yang berada di belakang rumah.
“Sebelum berangkat, saya menyalakan obat nyamuk di dekat kamar tidur dan anak saya titipkan ke eyang. Istri saya kebetulan sedang bekerja di Solo, jadi ndak tahu kejadian sebenarnya,” jelas Paryanto.
Ayah Daru, Kasiman (66 th) mengakui, kalau rumah ini dibangun tahun 2010 dan ditempati anaknya yang ke-3, yaitu Daru Pangastuti bersama suaminya Paryanto. Putra Kasiman ada tiga orang, yaitu Sumarno (45 th), Rini (40 th) dan Daru Pangastuti.
Kasiman yang sejak 10 tahun lalu tinggal di Desa Kebon, Kecamatan Bayat, terlihat bersedih saat mengetahui rumah anaknya ini terbakar. Bersama istrinya, Ny Suyati (65 th), Kasiman hanya bisa memandangi setumpuk pakaian, televisi, sepeda onthel dan isi rumah yang ludes terbakar.
“Kita harapkan ada pemihakan dari pemerintah agar rumah anak kami ini bisa berdiri lagi, ya seperti program rumah tak layak huni (RTLH), mohon bantuannya,” jelas Kasiman.
Sejumlah barang berharga yang terbakar ludes antara lain, BPKB Mio nomor Pol AD6294CQ, televisi kulkas, sepeda onthel mini, surat nikah, KK, tape rekorder dan lainnya, yang totalnya mencapai Rp75 juta.
Kepala Desa Trucuk Sagiyo mengakui kejadian ini begitu cepat dan membuat barang yang ada di rumah papan ini cepat terbakar. “Kita mohon dari hikmah kejadian ini, rumah papan di desa Trucuk ini sekitar 265 rumah gedhek bisa dipihaki. Kita tak ingin rumah gedhek di sini bisa mengalami nasib serupa. Mohon bantuan RTLH buat pemerintah, kasihan rumah warga yang masih gedhek,” jelas Kades Sagiyo. (kim)