Harga Pupuk Naik, Mahasiswa UNS Ajak Petani Glagahwangi Beralih Ke Pertanian Organik

Polanharjo (klatentv.com) – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta (BEM FP UNS) melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPKOK) dengan program konversi pertanian organik menetapkan Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah sebagai sasaran pendampingan pertanian organik.

Desa Glagahwangi memiliki berbagai potensi, khususnya pada sektor pertanian. Area persawahan yang luas serta ditunjang dengan sistem irigasi yang baik dapat berpotensi menghasilkan beras dalam jumlah yang besar.

Namun, harga pupuk kimia yang semakin meningkat serta jumlah yang semakin terbatas menjadi hambatan bagi petani Desa Glagahwangi dalam mengoptimalkan usaha taninya.

Karena itu, untuk membantu petani setempat, Tim PPKOK BEM FP UNS menggelar sosialisasi dan pelatihan pertanian organik di Balai Desa Glagahwangi pada Senin (31/07/2023).

Kegiatan tersebut melibatkan 38 petani yang akan didampingi dalam penerapan konversi pertanian organik.

Pelatihan ini menghadirkan Dosen pendamping program, Gani Cahyo Handoyo serta CEO dari Kans.id, Nugroho Hasan yang telah lama menggeluti pertanian organik di berbagai wilayah.

Nugroho Hasan menyampaikan, budidaya pertanian organik menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi, yang sebelumnya 1,2 ton per 2,000 meter persegi menjadi 1,4 ton. Selain itu, dapat menekan biaya yang dikeluarkan dari Rp500 ribu hingga Rp1 juta per petak sawah.

“Budidaya pertanian organik sejatinya merupakan pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” kata Hasan.

Sementara itu Pemerintah Desa Glagahwangi mendukung penuh program konversi pertanian organik ini.

Dukungan itu terlihat dari kehadiran Kepala Desa Glagahwangi Ponimin dan Sekretaris Desa, Jaka Subasri.

“Adanya program peralihan pertanian menuju organik ini diharapkan dapat meringankan petani di Desa Glagahwangi dalam segi biaya. Karena akan menekan biaya pengeluaran untuk pupuk kimia yang semakin lama semakin mahal dan langka,” ujar Ponimin.

Langkah pendampingan Tim PPKOK BEM FP UNS kepada petani ini tidak hanya berhenti di sini. Tim akan melakukan kegiatan lebih lanjut terkait pendampingan konversi pertanian organik serta penerapan smart farming guna mengefisienkan usaha tani, sehingga meningkatkan kesejahteraan petani. (L Sukamta)