Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyampaikan lonjakan kasus covid-19 kali ini diperkirakan akan berada di jawa bali selama 3-4 minggu, baru setelahnya masuk di luar jawa bali. Presiden meminta seluruh daerah untuk bersiap, jangan sampai varian omicron datang namun rumah sakit, oksigen, obat-obatan dan isolasi terpusat belum siap/ disiapkan. Segera persiapkan diri dalam menghadapi gelombang omicron yang akan masuk.
Selanjutnya, Presiden memaparkan karakter pasien yang dirawat di rumah sakit secara nasional, 93% tanpa komorbid, 66% bergejala ringan & tanpa gejala dan 7% dengan komorbid. Oleh sebab itu, bagi yang bergejala ringan dan tanpa gejala diprioritaskan ke isolasi terpusat atau isolasi mandiri. Serta rumah sakit diperuntukkan bagi yang bergejala sedang, berat serta kritis. Manajemen harus disiapkan, sehingga tidak semuanya ke rumah sakit. Selain itu, karakter pasien yang meninggal dunia 69% belum melakukan vaksinasi secara lengkap. Artinya vaksin menjadi kunci penanganan varian omicron untuk menekan angka kematian. Oleh sebab itu, percepatan vaksinasi sangat menentukan.
Presiden meminta kepada kepala daerah dibantu TNI/Polri untuk melakukan percepatan vaksinasi utamanya vaksinasi lansia. Kunci penanganan varian omicron adalah percepatan vaksinasi kemudian meningkatkan prokes utamanya penggunaan masker. Presiden kembali meminta semua rumah sakit untuk mengecek ketersediaan oksigen dan obat-obatan, apabila barang-barang tersebut belum siap atau tidak ada segera sampaikan ke Kemenkes.
Lebih lanjut, Presiden meminta untuk tidak terlalu panik, berikan penjelasan kepada masyarakat dengan tenang, namun manajemen lapangan perlu dipersiapkan dengan baik. Dalam arahannya Presiden menekankan untuk melakukan percepatan vaksinasi dan meningkatkan protokol kesehatan.
>