Klatentv.com- Screening yang dilakukan Dinas Kesehatan Pemkab Klaten terhadap para pemudik lebaran tahun 2015, tak menemukan pasien malaria. Namun demikian Puskesmas tetap diminta waspada dengan kemungkinan adanya kasus.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Klaten, Dokter Cahyono Widodo mengatakan dari pemantauan yang dilakukan jajaran Dinas sampai ke desa-desa dan tingkat Puskesmas tidak ada laporan kasus warga yang terjangkit malaria.
“Meski tidak ada temuan tetapi pemantauan terus dilakukan,” jelasnya, Kamis (13/8).
setiap tahun terutama saat mudik lebaran, Dinas secara intensif memantau kesehatan warga yang berisiko terjangkit malaria. Terutama yang berasal dari daerah-daerah rawan dengan kontur berawa seperti dari Papua, Kalimantan dan Sumatera. Daerahnya ditambah ada hutan dan rawa-rawa. Malaria banyak ditemukan di kawasan hutan dan di ketinggian di atas 300 di atas permukaan laut (dpl) seperti wilayah Nusa Tenggara, Sumatera, Papua dan Kalimantan. Lokasi itu sangat disenangi nyamuk Anopheles Balababensies
sebagai vektor penyebar malaria. Kasus malaria itu biasanya warga pendatang yang pulang membawa gejala sehingga jika tidak dideteksi rawan menular di Klaten.
Malaria, kata Cahyono, akan sangat berbahaya jika si penderita dari luar itu digigit nyamuk di lokasi baru. Satu gigitan pada penderita bisa menyebar ke warga lokal jika nyamuk itu kemudian menggigit orang di sekitarnya. Apalagi nyamuk Anopheles lain dengan Aedes Aygepty
yang hanya di air menggenang. Nyamuk Anopheles bisa berkembang di lokasi apapun sehingga kesigapan penanganan bisa mencegah penularan. Puskesmas diminta tetap mencermati meskipun lebaran sudah usai, apabila ada warga dari luar Jawa yang mengalami gejala demam dan ke arah malaria. Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan, Hery Martanta mengatakan kasus malaria pernah ada di Klaten sekitar tiga tahun silam. Semua yang ditemukan adalah warga dari luar Klaten yang pulang. Namun sejak tiga tahun terakhir tidak ada lagi temuan. ” Meski demikian waspada tetap dilakukan sebab Klaten ada temuan nyamuk Anopheles,” ungkapnya. Nyamuk itu pernah ditemukan di wilayah kawasan puncak Gunung Merapi meskipun tidak pernah ada kasus di wilayah tersebut.