Gayeng Regeng Blonjo Bareng, Pemberdayaan Ekonomi Perantau Kulonprogo Di Tengah Pandemi

Jakarta (Klatentv.com)-Badan Koordinasi Paguyuban Kulonprogo (Bakor PKP) beberapa hari lalu meluncurkan secara resmi program Gayeng Regeng Blonjo Bareng (GRBB) yang diawali dengan digelarnya rakor dengan lokasi di Aula POMAD Jalan Raya Kalibata Tengah, Kelurahan Kalubata Kecamatan Pancoran. Dengan dihadiri tidak kurang dari 40 anggota, Bakor PKP secara resmi meluncurkan program GRBB Tahun 2021 mendatang.

Ketua Umum Bakor PKP Drs. H. Agus Riyanto, M.Pd, menyampaikan bahwa visi dan misi Bakor PKP serta spirit SESABA Kulon Progo merupakan bingkai gerakan Bakor PKP. sesaba Kulon Progo adalah kependekan dari Seruan Sadar Bangun Kulon Progo.

“Bapak Ibu sekalian, visi Bakor PKP adalah terwujudnya Bakor PKP sebagai rumah agung warga perantau Kulon Progo di Jabodetabek dan sekitarnya yang memberikan kehangatan, kenyamanan, kemudahan dalam berkreasi dan berinovasi untuk berpartisipasi memajukan pembangunan Kulon Progo. Maka menjadi tugas kita untuk bersama wujudkan visi ini dengan sepenuh hati,” ungkap Ketua Umum Bakor PKP.

Selain itu, Sekretaris Umum Bakor PKP, Agus Triyantara, SE memaparkan secara detail tentang konsep Gayeng Regeng Blonjo Bareng (GRBB) yang sudah mendapat dukungan penuh dari Bupati dan seluruh lurah serta Panewu se Kabupaten Kulon Progo. Dijelaskan juga bahwa sosialisasi GRBB secara maraton telah dilakukan di 12 kapanewon pada tanggal 7 sampai 13 Oktober 2020 silam, dan semua pihak mendukung dan bahkan memberi apresiasi positif dari adanya program tersebut. Dari sosialisasi yang dilakukan, para stage holder sepakat, program Gayeng Regeng (GR) menjadi salah satu solusi sosial dan Blonjo Bareng (BB) juga menjadi solusi pemberdayaan ekonomi di tengah pandemi yang kini melanda Indonesia.
Ditambahkan juga, adanya program GRBB merupakan alat pengungkit ekonomi masyarakat petani dan UKM di Kabupaten Kulon Progo, tanpa mensyaratkan teknologi dan investasi. Cukup dengan mencarikan order beras, geblek, tempe, growol, gatot, gula merah, bakpia serta wingko babat. Para perantau di Jabodetabek, sekalipun di tengah pandemi, tetap bisa membantu dalam meningkatkan kemakmuran petani dan UKM Kabupaten Kulon Progo.

Sementara pada uji coba GRBB bulan Juni dan Juli 2020 lalu, menjadi barometer bahwa untuk mengoperasikan GRBB tidak ada hal yang sulit dilakukan. Meski demikian, diperlukan dukungan dan kekompakan semua pihak, terlebih dukungan dan kepedulian para perantau sebagai pasar utama GRBB. Sedangkan Bupati Kulon Progo juga berharap, agar pada saat pelepasan secara simbolik armada yang mengangkut paket belanja GRBB perdana di bulan Januari 2021 memdatang, tidak terjadi penundaan. Setidaknya terdapat 2 unit truk, dengan jumlah pemesan sekitar 500 peserta. “kami berharap dukungan dari bapak – ibu semua, agar program ini bisa berjalan sesuai dengan yang sudah direncanakan,” ujar Agus Triyantara.

Ditambahkan juga, kini Bakor PKP tengah membuat aplikasi belanja online. Sebelum dibuka untuk umum, nantinya akan dilakukan simulasi GRBB online dengan melibatkan Bupati dan jajarannya, termasuk para panewu se Kabupaten Kulonprogo.

“menjadi harapan kita semua GRBB online secara resmi bisa diluncurkan pada awal tahun depan,” pungkasnya. (Bhisma/Kp)