Lestarikan Seni Dan Budaya Jawa, Sanggar Seni Langen Budoyo Granting Berharap Dukungan Pemerintah

Jogonalan (klatentv.com) – Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klaten yang dalam hal ini diwakili oleh Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya menyerahkan Surat Keputusan (SK) Legalitas Sanggar Seni Langen Budoyo Dukuh Gulungi, Desa Granting, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Kamis (20/7/2023).

Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya dalam sambutan menyampaikan, seni dan budaya tradisional Jawa itu mempunyai falsafah yang luar biasa. Seni dan budaya Jawa memiliki kekuatan dalam menyatukan dan menggerakkan kekuatan masyarakat. Karenanya, seni dan budaya Jawa ini harus terus dilestarikan.

“Untuk itu, saya mengucapkan selamat kepada Sanggar Seni Langen Budoyo Dukuh Gulungi yang pada hari ini telah dikukuhkan dan menerima legalitas. Semoga Sanggar Seni Langen Budoyo selalu dalam lindungan Tuhan, sukses dan gemilang,” katanya.

Sedang Ketua Sanggar Seni Langen Budoyo, Yohanes Setyo Nugroho mengatakan, pengukuhan Sanggar Seni Langen Budoyo ini sangat bermakna bagi pengurus dan anggota sanggar ini.

“Dengan sudah mendapat SK ini, maka kita harus terus berkarya. Ini bukan akhir, tetapi ini adalah awal. Ini sebagai penyemangat kita, untuk terus melanjutkan “peninggalan” bapak. Harapan kami, sanggar seni ini semakin maju. Semakin bisa merangkul warga sekitar untuk melestarikan seni dan budaya, serta dapat melengkapi inventaris-inventaris yang kita perlukan,” ujarnya.

Setyo Nugroho menyatakan, dalam pengukuhan legalitas Sanggar Seni Langen Budoyo ini, pihaknya juga mengadakan pagelaran wayang kulit. Untuk pagelaran siang menampilkan dua dalang cilik, yaitu Ki Gendreh dan Ki Axel dengan lakon Sri Boyong. Sedang untuk pagelaran siang menampilkan Ki Den Nggung Sudarsono dengan lakon Kresno Kembar.

“Pagelaran wayang kulit ini sekaligus untuk memperingati malam 1 sura atau Suran,” tandasnya.

Untuk diketahui, Sanggar Seni Langen Budoyo ini didirikan oleh tokoh seni dan budaya (almarhum) Al Hudiyono pada 17 Agustus 1991. Sanggar ini didirikan dengan harapan agar seni dan budaya di Desa Granting dan sekitarnya dapat berkembang dan maju.

Dalam perjalanan waktu, Sanggar seni Langen Budoyo ini sering mengalami “mati suri”. Dalam arti vakum tanpa kegiatan dikarenakan keterbatasan dana. Namun dengan kegigihan Al Hudiyono yang sangat cinta dengan seni dan budaya, maka Sanggar seni Langen Budoyo ini tetap jalan terus sampai saat ini.

Adapun kegiatan yang dilakukan Sanggar Seni Langen Budoyo ini diantaranya pentas ketoprak, latihan MC (pranatacara) bahasa Jawa, latihan tari, pembuatan sineprak, pentas wayang kulit, dan sebagainya.

Dalam hal pendanaan, selama ini semuanya mandiri atau samirun (sami-sami urun), baik dari keluarga besar Al Hudiyono maupun dari pengurus dan donatur.

Oleh karena itu, pengurus Sanggar Seni Langen Budoyo mengharapkan adanya perhatian dan dukungan bantuan dari Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klaten.

Sanggar Seni Langen Budoyo ini juga memiliki sejumlah inventaris, diantaranya tonil kethoprak komplit, pakaian atau kostum kethoprak dan kejawen, lampu panggung, sound system, genset, dan papan panggung (minus tiang panggung).

Sementara itu program kerja Sanggar Seni Langen Budoyo yaitu pelatihan MC, pelatihan tari, pentas wayang dan kethoprak, pembuatan sineprak, pengadaan gamelan, dan pengadaan wayang kulit. (L Sukamta)