Klatentv.com – Sebanyak 17 peserta Festival Kethoprak Pelajar (FKP) akan memperebutkan Piala Bupati Klaten Ke VI, yang di selenggarakan di gedung baru komplek sekolahan, SD Kristen 3 Klaten, selama tiga hari, mulai 4-6 September 2015. FKP ini adalah kegiatan rutin tahunan yang di prakarsai oleh Amigo Group didukung oleh Dinas Pendidikan Klaten, Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga Klaten dan Omah Wayang Klaten.
Bupati Klaten, H Sunarna SE Mhum, dalam sambutan pembukaan mengatakan sangat mengapresiasi atas terselenggaranya acara tahunan Festival Kethoprak Pelajar ke VI ini. Budaya kita memang sangat luar biasa. Negara besar adalah negara yang berbudaya. Negara bisa baik, kalau budaya kita juga baik. Sebagai orang jawa khususnya klaten, kita wajib menguri-uri budaya kita, kita harus bangga dengan budaya jawa, kita harus bangga menjadi orang klaten, kita harus bangga menjadi orang jawa, kita harus bangga menjadi warga dan bangsa yang berbudaya. Siapa lagi yang menyayangi budaya kita, tentunya kita sendiri. Ibarat orang hidup ini akan sepen/sepi tanpa budaya,” kata Sunarno.
Terkait, Ketua Panitia FKP Klaten, Widyanto mengungkapkan latar belakang kegiatan FKP ini berawal dari adanya kekhawatiran eksistensi budaya jawa khususnya, seni kethoprak yang semakin menjauh dari lingkungan generasi muda. Dari kondisi tersebut pada tahun 2009 muncul gagasan dari owner Amigo Group di prakarsai Pak Edy Sulistyanto yang tak lain adalah pemilik Amigo Group dan Dewan Kesenian Klaten, yang waktu itu tampuk pimpinannya Pak Harsono, serta para tokoh seniman Klaten. Bersepakat untuk melestarikan kembali seni kethoprak , lewat pagelaran festival dan berlangsung hingga menginjak tahun keenam penyelenggaraan.
“Awalnya hanya di ikuti oleh empat peserta/ group kethoprak dari pelajar SMA/SMK. Selanjutnya pesertanya bisa kita lihat, dari tahun ke tahun terus meningkat,” ujar Widyanto.
Masih kata Widyanto, dalam pelaksanaan festival panitia tetap menjaga netralitas dan menghadirkan juri dari tokoh-tokoh seniman kethoprak yang sudah kesohor namanya. Untuk kali ini, panitia menghadirkan juri diantaranya, Sang Maestro Kethoprak Widayat dari Yogjakarta dan tokoh kethoprak kawakan, Djupriyono, serta ST Wiyono dari Taman Budaya Surakarta, yang nanti akan menilai dan menentukan juara.” (Boendher Sasmito)
