50 Petani Muda Klaten Berlatih Budidaya Kambing di Sentra Ternak “Mas Her” Ngawen Klaten

Ngawen – Sebanyak 50 anak muda Klaten berkumpul tertarik belajar budidaya kambing di peternakan milik Hertanto (35) di Dukuh Duwet RT 14/06, Desa Duwet, Ngawen, Klaten (Minggu, 27/02).

Kisah sukses Hertanto yang sudah lebih 10 tahun merintis berternak kambing itu menjadi daya tarik warga. Ternak bagi ayak tiga anak ini bukan saja menjadi ladang bisnis yang menjanjikan, tapi juga membantu para petani meningkatkan pendapatan, ketimbang sekedar bertani konvensional.

“Selain bercocok tanam khsususnya padi, baiknya para petani kalau mau beternak kambing, penting mempersiapkan lahan untuk tanaman hijau atau rumput. Biasanya untuk beternak kambing kendala utama adalah masalah pakan. Maka sisa panen seperti batang padi, jagung, kacang tanah atau rendeng itu bisa diolah jadi pakan dengan cara vermentasi” kata Hertanto di acara Ngoper alias Ngobrol Pertanian yang digagas Petani Muda Klaten itu.

Pemuda yang juga pemilik usaha Sentra Ternak, Aqiqoh Mas Her itu menjelaskan tentang tips memulai usaha ternak kambing. Dikatakan Hertanto kalau ingin membibitkan kambing, maka indukan harus dipilih yang agresif. Sedangkan untuk cahaya harus cukup karena menurut Hertanto, kekurangan cahaya dan sirkulasi sangat mempengaruhi kesehatan ternak.

“Idealnya kandang kambing itu adalah panggung. Baik itu dibuat dari bamabu atau kayu tidak masalah asal cukup cahaya dan sirkulasi. Dengan kandang panggung keuntungannya lebih mudah dalam membersihkan kotoran. Alangkah baiknya dalam waktu tertentu kambing itu perlu juga dicukur bulunya dan dimandikan” tutur Hermanto yang kini sudah mengembangkan 200 ekor kambing di kandangnya.

Bambang warga Klaten salah satu peserta yang sempat ditemui (Minggu, 27/02) mengungkapkan ketertarikannya untuk berbudidaya kambing. Baginya beternak kambing untuk menambah kegiatan.

“Saya dapat informasi acara Ngoper dari grup whatsapp teman. Ternyata ada peternak Klaten yang sukses dengan membudidayakan 200 kambing dengan cara yang tidak repot. Kesuksesan Hertanto dari Ngawen ini menarik untuk dicontoh” katanya.

Sementara itu Triyanto Kepala Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Klaten yang hadir di acara Ngoper mewakili pemerintah mengungkapkan apresiasinya. Harapannya, Klaten nanti tidak saja mandiri pertanian dengan surplus beras, tapi juga ekonomi warga bisa bangkit dengan budidaya kambing.

“Sentra ternak Hertanto Klaten ini adalah salah satu contoh baik. Saya berharap nanti lebih banyak kaum milineal untuk mau mengolah sektor pertanian. Pemerintah nanti akan menyusun program agro pertanian terpadu. Harapan pemerintah itu muncul dari kaum milineal. Jadi nanti kemandirian pangan di Klaten tidak saja ditopang hasil padi saja, tapi perikanan dan peternakan juga ikut berkembang melalui Komunitas Petani Muda Klaten” pungkasnya.