Bappeda  Gelar Sarasehan Pengembangan Pertanian Terpadu

Kota (klatentv.com) — Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Klaten yang didukung Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) RI menggelar sarasehan pengembangan pertanian terpadu antara peternakan, pelaku usaha dan pemerintah di Pendopo Pemkab Klaten, Senin, 2 Desember 2019. Tema sarasehan pertanian pengembangan terpadu adalah Pengembangan pertanian terpadu antara peternakan, pelaku usaha dan pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak.

Bupati Klaten Sri Mulyani dalam sambutan yang dibacakan Pelaksana Tugas (Plt) Asisten II Sekda Klaten Bambang Sigit Sinugroho dalam laporannya mengatakan,   sebagai rangkaian sarasehan dengan Petani, Perternak, Pelaku Usaha dan pemerintah di Pendopo Pemkab Klaten ini, pada Senin malam (2/12/2019)   dilanjutkan FGD capaian National Science Techno Park (NSTP) dan Agro Techno Park (ATP) di Hotel  Grand Tjokro.
Kemudian, kata Bambang Sigit Sinugroho, pada Selasa, 3 Desember 2019 dilanjutkan Fieldtrip ke tempat binaan Pertanian dan Peternakan dan terakhir acara Evaluasi Akhir Science Techno Park (STP) BATAN ke UBBT Humo, Desa Gempol Kecamatan Karanganom dan Desa Puluhan Kecamatan Jatinom. ATP di Kabupaten Klaten merupakan kegiatan Pemanfaatan Hasil Litbang Pertanian Terpadu (PHLPT).

Dijelaskan,   pelaksanaan program  ATP  di Kabupaten Klaten telah dilaksanakan sejak tahun 2015 merupakan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Klaten melalui  Bappeda dengan  BATAN yang dituangkan dalam bentuk Memorandum Of Understanding (MoU) atau kesepakatan kerjasama. Kerjasama ini sekaligus untuk mendukung keberhasilan pembangunan technopark di Indonesia sebagaimana yang tertuang di dalam Nawacita Presiden Republik Indonesia dan di tahun 2019 ini merupakan tahun kelima dan terakhir kerjasama antara Bappeda Klaten dengan Batan.

Sementara itu Kepala Bappeda Klaten, Sunarno dalam laporannya mengatakan, kegiatan  ATP  Klaten merupakan pengembangan sistem pertanian terpadu berbasis teknologi untuk mendukung kemandirian dan kedaulatan pangan. Implementasi di Kabupaten Klaten diwujudkan dalam bentuk keterpaduan antara tanaman, kedelai dan peternakan khususnya sapi penggemukan.

Dengan keterpaduan tersebut diharapkan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas serta efisiensi usaha pertanian serta penyediaan benih unggul dan berkualitas sekaligus juga untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang pertanian.

Dikatakan, sarasehan pertanian terpadu  ini adalah merupakan momen yang sudah lama dinantikan setelah tahapan proses kerjasama antara BATAN dengan Pemerintah Daerah yang ditunjuk menjadi pelaksana Program Agro Techno Park. Selanjutnya program ATP ini dilaksanakan di Kabupaten Polewali Mandar dan Kabupaten Musi Rawas.
Dijelaskan, sarasehan pertanian terpadu bertujuan untuk menyosialisasikan keberhasilan kerjasama riset di bidang pertanian mengenai Agro Techno Park Klaten sekaligus mempertemukan antara Petani, Peternak, Pelaku Usaha Dan Pemerintah untuk membicarakan kelanjutan kedepan perihal Agro Techno Park Klaten.

Acara sarasehan pertanian terpadu diikuti 350 tamu undangan yang terdiri dari tamu dari BATAN, ATP Kabupaten Polewali Mandar, ATP Kabupaten Musi Rawas, Dinas Terkait Kabupaten Klaten, KTNA, Penyuluh, Petani dan Peternak di Kabupaten Klaten.

Sunarno berharap, setelah selesainya kerjasama BATAN dan Pemkab Klaten mengenai Agro Techno Park Klaten bukan sebuah akhir dari rangkaian proses. Tapi menjadi tahapan awal antara yang masih perlu dilanjutkan ke tahapan-tahapan pemantapan dan konsistensi yang nantinya akan memberi kontribusi nyata untuk masyarakat Klaten khususnya dan untuk Jawa Tengah dan Indonesia pada umumnya.

Sarasehan pertanian terpadu dipandu moderator Wahyu Hariadi dari Bappeda Klaten dengan menghadirkan tiga narasumber masing-masing Kepala   Pusat Diseminasi dan Kemitraan (PDK) Batan Ir Ruslan dengan materi Teknologi nuklir untuk kesejahteraan rakyat. Kemudian Sri Darmono Susilo ahli peternakan terpadu dengan materi Penerapan kreativitas dan inovasi pada peternakan dan pertanian untuk meningkatkan daya saing dan pendapatan serta Teo Suprapto dari Joglo Tani Yogyakarta dengan materi Pengembangan inovasi pertanian sebagai daya ungkit dalam peningkatan pengembangan pariwisata di Klaten. (HMS).