KlatenNet – Ratusan hektare lahan persawahan, yang tersebar di tujuh Kecamatan terdampak banjir luapan Sungai Dengkeng, terendam banjir. Padi yang hampir panen tersebut terancam gagal panen, akibat air masih menenggelamkan buliran padi.
Meski telah tiga hari sejak banjir menerjang wilayah Klaten bagian Selatan, namun ketinggian air di Desa Melikan, Wedi ini masih relatif tinggi. Genangan air bahkan masih menenggelamkan padi, seperti di areal persawahan Desa Muker, Melikan. Lahan padi yang diterjang banjir di Desa Kragilan ini, mencapai 81 hektare lebih. Umumnya, padi yang terendam ini telah menua dan kurang dari dua minggu panen. Namun akibat terendam banjir, dipastikan padi ini akan busuk dan petani akan gagal panen.
Hujan dengan intensitas tinggi dan jebolnya tanggul Sungai Dengkeng, Anak Sungai Bengawan Solo, menjadi penyebab utama banjir di Gantiwarno dan enam kecamatan lainya. Kondisi itu, diperparah dengan sedimentasi abu vulkanik Gunung Kelud beberapa waktu lalu. Tiap tahun di musim hujan, wilayah bagian selatan Klaten ini, kerap tergenang air. Pemkab pun sulit menangani banjir di tujuh kecamatan tersebut, karena, wilayah yang berada di tepi Sungai Dengkeng merupakan daerah cekungan.