Kota, klatentv.com– Desa Ponggok diproyeksikan menjadi Rujukan Study Lapang bagi Desa-Desa Di Indonesia. Sebagai desa wisata, ponggok mampu meraup milyaran rupiah dari wisata yang dikelolanya. Senin (25/04/2016) di gedung Pendhapa pemerintah kabupaten Klaten diselenggarakan acara penerimaan kunjungan tamu study lapangan dari kabupaten Bangli Propinsi Bali dan DPRD kabupaten Purwarejo Jateng.
Rombongan tamu dari Bangli sebanyak 140 peserta dipimpin langsung oleh bupati-nya I Made Gianyar dan rombongan Purwarejo sebanyak 12 orang dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPRD setempat, Yopy Prabowo dan diterima oleh Asisten Bidang Pemerintahan Setda Bambang Sigit Sinugraha dan pejabat pemkab yang lain.
Kepala desa Ponggok kecamatan Karanganom haji Junaedy Mulyono dalam penjelasannya mengatakan, keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang waktu pendiriannya mengalami pasang surut kini manfaatnya banyak dirasakan masyarakat setempat. Karena badan desa dimaksud kini sudah mampu membiayai semua warga menjadi peserta BPJS, kecuali yang telah dibiayai pemeritah maupun perusahaan tempatnya bekerja.
Disamping itu, kata Junaedy lebih lanjut, pemerintah desa yang memiliki luas wilayah skitar70 hektar meliputi 4 pedukuhan 6 Rukun warga (RW) dan 12 rukun tetangga (RT) itu melalui BUMdes nya juga mempunyai program satu rumah satu mahasiswa untuk meningkatkan kwalitas sumberdaya manusia desa setempat. Juga membiayai warganya untuk bantuan bia siswa pelajar, jaminan hidup bagi keluarga lanjut usia dan jaminan lain yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Tidak kalah menarik, kata Junaedy lebih lanjut, setiap tempat umum tertentu kini telah dipasangi CCTV untuk memantau kondisi yang ada di wilayahnya, didukung alat komunikasi yang dimiliki oleh para ketua RT dan RW yang canggih untuk melaporkan setiap kejadian yang ada didaerah masing-masing. Hal ini dilakukan agar pemerintah desa lebih mudah dalam menyeleseiakan masalah yang dihadapi warganya.
Menurut kepala desa Ponggok, Badan desa yang pendapatannya mencapai milyaran rupiah itu berkecimpung dalam pariwisata dan berbagai bidang usaha antara lain jasa, perikanan, pertokokoan dan lain-lain itu didukung oleh keseleruhan masyarakat secara gotong royong. Sehingga wajar apabila desa Ponggok menjadi rujukan desa-desa seluruh Indonesia sebagai tujuan study lapangan.
“ Hingga saat ini sudah ratusan desa di Indonesia yang berasal dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan lainnya untuk study lapangan tentang BUMDes Ponggok “ tambahnya.
Kabid Pemberdayaan Ekonomi dan Masyarakat Bapermas Klaten, Kliwon Yoso dalam penjelasan nya mengatakan, Klaten dengan jumlah 391 desa 10 kalurahan baru memiliki 60 BUMdes. Dukungan pemkab terhadap desa dengan menyalurkan anggaran sebesarRp 15 juta untuk pendirian dan atau permodalan BUMDes.
“ Tiga tahun kedepan Klaten yang kini memiliki 60 BUMDes mentargetkan menjadi 100 BUMDes, dan tahun 2016 mengalokasikan anghgran Rp 300 juta untuk 20 desa baru yang memiliki BUMDes” jelasnya .
Bupati Bangli Propinsi Bali I Made Gianyar selaku pimpinan rombongan mengatakan, rombongan yang dibawa sebanyak 140 orang berasal dari 68 Perbekel (kepala desa) dan 68 Kaurbang desa dan lain – lain secara khusus akan study lapanganan pengelolan BUMDes Ponggok yang mengelola Pariwisata dinilia berhasil. Karena di Bangli pengelolaan pariwisata yang berhasil dikelola oleh desa Adat dan perusda.
Sementara Wakil ketua DPRD Purworejo Yopy Prabowo elaku Pimpinan rombongan 12 anggota DPRD Purworejo Jawa Tengah , dalam penjelasannya mengatakan, bahwa kunjungan kerjanya dimaksudkan untuk mempelajari Pembuatan Raperda terkait pembuatan BUMDes.**(dharto)