klatentv.com__Diduga terbakar api cemburu, seorang kades desa tirtomarto, cawas menganiaya warganya hingga masuk rumah sakit. Sang kades marah karena korban tidak meminta izin saat mengajak istrinya pergi keluar rumah.
Warga yang menjadi korban penganiayaan kades yakni Wagino, 62, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) desa Tirtomarto yang juga menjabat sebagai ketua RW setempat. Aksi penganiayaan dilakukan pada Sabtu (30/1/2016) malam oleh kepala desanya bernama nahrowi.
Wagino menceritakan, awalnya pada Sabtu sekitar pukul 17.00 WIB ia mendatangi Sekretaris Manajer Gapoktan Tirto Agung, Anik Rohayati, yang merupakan istri kades. Wagino mengaku bermaksud menyelesaikan laporan keuangan Gapoktan yang harus dilaporkan pada minggu paginya. Dalam laporan tersebut ada selisih Rp. 1 juta sehingga harus dikonsultasikan ke seorang pendamping desa setempat yang berdomisili di Bayat. Awalnya, Anik berniat berangkat sendiri ke Bayat mengendarai sepeda motor lantaran suaminya tak di rumah.
“Ada tiga orang yang ke Bayat yakni sopir, saya dan Bu Anik dengan naik mobil pick up,” kata Wagino saat ditemui di RSI Cawas, Senin (1/2/2016).
Dalam perjalanan pulang, mereka mampir ke jasa perbaikan laptop di wilayah Jagalan, Cawas. Namun, laptop tak bisa menyala lantaran tak ada charger. Seusai di tempat jasa perbaikan laptop, mereka menuju warung makan di wilayah Cawas. Di tempat itu, sekitar pukul 20.00 wib Anik menelepon suaminya agar dibawakan charger laptop. Tak berapa lama, suami Anik, Nahrowi tiba di warung makan. Berniat menyapa Nahrowi, Wagino justru mendapat bogem mentah sang kades hingga dua kali djbagian wajahnya. Sementara, sopir pick up yang hendak melerai juga tak luput dari amukan kades nahrowi.
Akibat pemukulan, wagino mengalami luka memar dibagian wajahnya dan harus dilarikan kerumah sakit karena pusing pusing.
Sementara, Kades Tirtomarto, Nahrowi mengakui jika dirinya memukul Wagino. Ia berdalih sejak datang hingga pergi bersama istrinya ke Bayat, Wagino tak pernah meminta izin kepadanya.
“Saya mengakui kesalahan saya di sana [pemukulan]. Bukannya saya cemburu, tetapi harusnya izin dengan saya dulu, asalkan izin enggak masalah. Kalau istri kades pergi sampai malam tidak pulang tentu rasanya bagaimana di masyarakat. Mari saling menghormati, kompak, dan rukun menjaga situasi,” jelas dia.
Nahrowi menegaskan siap diklarifikasi terkait aksi makn hakkm sendiri yang dilakjkan terhadap ketua rw tersebut. Sementara Kapolsek Cawas, AKP Totok Mugiyanto menegaskan telah menerima laporan penganiayaan tersebut.
“Pada Sabtu sekitar pukul 23.00 WIB, dia lapor ke polsek didampingi tokoh pemuda terkait kejadian penganiayaan dengan tangan kosong yang diduga dilakukan Kades Tirtomarto. Tetapi, belum dapat kami mintai keterangan karena yang bersangkutan masih menjalani perawatan di rumah sakit,” ungkapnya.