Gelar Karya P5, SMKN 1 Gantiwarno Pentaskan 10 Lakon Kethoprak, Untuk Nguri-Uri Budaya Dan Kearifan Lokal

Gantiwarno(klatentv.com)-SMK Negeri 1 Gantiwarno mengadakan Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan pementasan kethoprak yang mengangkat tema Kearifan Lokal di aula sekolah setempat pada Rabu sampai Kamis (14-15/6/2023).

Lihat Vidio: Wisuda Purna Siswa Kelas IX SMP N 3 Manisrenggo Klaten

Pentas kethoprak yang mengusung tema “Junjung Luhur Adiluhung Budaya” ini menampilkan 10 lakon, yaitu Sunan Pandanaran, Kajoran, Aji Saka, Soerabaya, Asal Usul Mbanyuwangi, Candi Sewu, Rara Jonggrang, Rawa Jimbung, Maling Saka, dan Asal Usul Desa Karangturi.

Kesepuluh lakon ini dimainkan oleh para siswa dari Kelas X. Dalam pentas kethoprak ini, setiap kelas memainkan satu lakon yang berbeda. Dan hebatnya lagi, seluruh alur cerita, dialog, tata gerak, properti pendukung, iringan musik gamelan dan sebagainya dilakukan oleh para siswa tersebut.

Kepala SMKN 1 Gantiwarno Sarbin menyampaikan, pementasan kethoprak ini bertujuan untuk mengangkat budaya dan kearifan lokal guna menumbuhkan kecintaan siswa pada budaya Jawa yang adiluhung itu.

“Pementasan kethoprak ini diadakan selama 2 hari. Setiap hari dimainkan lima lakon, yang semuanya dimainkan oleh para siswa Kelas X,” katanya.

Sarbin mengatakan, dengan adanya pementasan kethoprak ini diharapkan para siswa mencintai budaya asli dan kearifan lokal. Selain itu, para siswa juga bisa menghargai warisan dari leluhurnya.

“Kegiatan ini untuk membudayakan kembali tentang kesenian asli yang dimiliki daerah supaya diuri-uri agar tidak punah. Karena kami melihat banyak siswa sebagai generasi penerus ini terpengaruh akan budaya asing. Penguatan Pelajar Pancasila ini sebagai bentuk membentengi diri dari gempuran dan pengaruh budaya asing,” ujarnya.

Sedang Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Boyolali, Sadimin mengapresiasi pementasan kethoprak dalam rangka Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini. Karena kegiatan ini bisa menjadi cara untuk nguri-uri budaya Jawa.

“Pementasan kethopak ini sangat tepat supaya budaya Jawa tidak punah karena gempuran budaya asing yang sangat luar biasa. Penampilan siswa juga sungguh luar biasa, baik itu ekspresinya, karakternya, sangat menjiwai terhadap peran yang dimainkan,” tandasnya.

Sementara itu Sela, siswa Kelas X TKJ A menyambut baik pementasan kethoprak dalam rangka Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini.

“Tanggapannya, ya seneng, karena kita bisa nguri-uri budaya Jawa. Karena tidak semua orang itu bisa melakukan kayak gini (pentas kethoprak). Dengan adanya kayak gini (pementasan kethoprak), berarti kita bisa latihan, biar budaya Jawa itu tetap melekat di kita. Wong Jawa biar tidak hilang jawane,” ucapnya.

Sela menambahkan, persiapan yang dilakukan oleh timnya sudah berlangsung lama, yaitu pada tahun kemarin. Tetapi mulai latihan dua minggu yang lalu.

“Yang dipersiapkan mental fisik dulu, biar percaya diri ngobrol di depan (panggung). Kemudian persiapan properti, kostum, dan lain-lain. Ini semua dilakukan siswa,” terangnya. (L Sukamta)

Editor : Windarto