Bayat, klatentv.com_Memperingati hari jadi ke-469 kota semarang, pemerintah kota semarang melakukan ziarah ke makam pendiri sekaligus bupati pertama semarang sunan tembayat di desa paseban bayat klaten, selasa (19/4/2016). Ziarah dilakukan wali kota semarang hendrar prihadi beserta rombongan muspida, kepala skpd, camat dan lurah se-kota semarang
Tidak seperti biasanya, Balai Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Klaten, terlihat gayeng. Dengan mengenakan kemeja warna putih dan berpeci waikota naik ke makam Sunan Pandanaran dengan diantar ojek lewat jalur alternatif.
Dengan penuh percaya diri, meskipun nafasnya terlihat ngos-ngosan, walikota menaiki puluhan anak tangga menuju bukit tempat makam Sunan Pandanaran di dampingi kepala desa se kodya semarang dan para camat.
“Wah, kalau ndak ada tukang ojek ini, berat naiknya, susah, harus ngos-ngosan. Peranan tukang ojek ini bagus sekali, bisa membantu warga yang mau nyekar,” celethuk Hendrar.
Tokoh PDI Perjuangan ini, telah dilantik kali kedua menjadi walikota Semarang, Rabu ( 17/2/2016) bersama wakil walikota Semarang yang asli kelahiran Paseban, Bayat, Hevearita G Rahayu.
Kata Hendrar, tradisi nyekar makam Sunan Pandanaran ini merupakan rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-469 Kota Semarang. Selain ziarah ke Paseban ini, panitia juga menggelar sejumlah kegiatan.
Turut serta dalam ziarah ini, wakil Walikota Semarang Hevearita G Rahayu, Ketua DPRD Kota Semarang, unsur Muspida, Dinas/Instansi di wilayah Kodya Semarang, 16 Camat, 26 Lurah se Kodaya Semarang, dan unsur lainnya. Bahkan ada 30-an siswa SMA/SMK yang ikut dalam kegiatan rutin tahunan HUT Kota Semarang.
“HUT Kota Semarang tiap tahun digelar upacara tanggal 2 Mei dan tentunya ada harapan dari setiap HUT digelar. Ya, kita berharap di HUT ke-469 Kota Semarang ini, untuk kerjaan 5 tahun ke depan, Semarang bisa lebih baik dan masyarakatnya guyub. Teman-teman kita harapkan merapat dan bersatu untuk 5 tahun ke depan, ya doanya, semoga semakin semangat, kompak dan pelayanan kepada masyarakat semakin meningkat,” ujar Hendrar didampingi istrinya Krisseptiana di kompleks makam.
Selain nyekar di makam Sunan Pandanaran ini, juga ada kegiatan Semarang gress sampai tanggal 17 Mei, seperti ada diskoun harga di hotel, toko elektronik, maskapai Penerbangan, Mall, PKL (pedagang kaki lima), pentas Karnival di malam hari, aneka perlombaan tingkat pelajar dan umum, serta kegiatan lainnya. Aneka lomba ini, diharapkan bisa mengajak masyarakat lebih memahami dan cinta Kota Semarang.
Rombongan dari Semarang ada 3 bus besar dan puluhan kendaraan mobil dinas atau pribadi. Ziarah ini bagian dari HUT Kota Semarang dan tanpa ada paksaan, semua ikut ziarah ke makam Sunan Pandanaran.
KH Said Al Masyhad, Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotus Saidiyyah Sukorejo, Gunungpati, Semarang, didampingi KH Ahmad Hadlor Ihsan (tokoh Nahdlatul Ulama Kota Semarang) memimpin dzikir tahlil dalam kesempatan ini di ruang Jerambah Agung makam Sunan Pandanaran. Usai dzikir tahlil, walikota dan rombongan melakukan nyekar ke makam Sunan Pandanaran.
Ratusan pejabat bersama pegawai di lingkup Kodya Semarang, terlihat khidmat dalam dzikir tahlil ini. Bupati Klaten diwakili Camat Bayat Edy Purnomo SE dalam kesempatan ini memberikan buku kenang-kenangan tentang sejarah Sunan Pandanaran.
“Ya, kita setiap tahun mendampingi rombongan Walikota Semarang ini dalam HUT Kota Semarang. Dari acara ini, tentunya kita berharap wisata makam Sunan Pandanaran ini semakin dikenal dan para pejabat dari Kota Semarang juga bisa melakukan transaksi pembelian atau belanja di stand-stand kompleks makam atau belanja batik,” harap Camat Edy Purnomo.**
