ISAC Tuntut Densus Tangung Jawab Kematian Guru Ngaji

Solo, (kkatentv,com)_Kematian tak wajar yang dialami seorang guru ngaji setelah ditangkap densus 88 di desa cawas klaten mendapat tanggapan keras dari The Islamic Study and Action Center (isac) solo. ISAC meminta Kapolri Harus Bertanggung jawab atas Kematian Terduga Teroris yang sedang Menjalani Proses Penyidikan tersebut.

“Kita berduka atas meninggalnya terduga teroris yang sedang menjalani pemeriksaan Densus 88,” ungkap Endro Sudarsono, S.Pd sekretaris isac.

Menurut endro Masa 7×24 jam adalah waktu yang cukup lama untuk menggali informasi dari saksi atau terduga pelaku.
“Pertanyaan pertama yang ditanyakan penyidik adalah,”Apakah Saudara dalam keadaan sehat-sehat?” Kalau dijawab tidak sehat maka penyidik harus menunda pemeriksaan, kalau sakit maka hak dari terduga dan kewajiban dari penyidik untuk melakukan tindakan medis kepada terduga teroris,” tegasnya.

Menurut isac Densus harus jujur dan sportif untuk menyampaikan apa penyebab kematian terduga teroris yang sedang ditangani polri. Jika penyebab kematian karena penyiksaan, maka Kapolri harus memecat penyidik yang berbuat di luar kewenangannnya.

“Kalau meninggal karena tembak mati alasan apa yang membenarkan Densus 88 melakukan hal itu. Densus punya SOP dan punya SDM terlatih, semua tindakan harus terukur. Sekali lagi Kapolri harus memecat oknum Densus yang telah menyebabkan hilangnya nyawa seseorang tanpa dasar hukum dan kondusi yang tepat. Serta memprosesnya dalam pidana umum.” pinta hendro melalui pressreleas yang dikeluarkan sekretariat isac solo sabtu (1/3/2016).

Kalau ini tidak dilakukan Kapolri maka kedepan akan ada lagi seseorang yang baru terduga saja sudah tidak bernyawa dalam kurun waktu 7×24 jam, tambahnya.
Sementara humas mabes polri, melalui Karo Penmas Polri Brigjen Agus Rianto menyebut siyono meninggal saat dibawa petugas untuk menunjukan lokasi penyimpanan senjata api yang dititipkan dirumah temanya. Saat ditengah perjalanan, agus menyebut siyono melakukan perlawanan hingga terjadi perkelahian didalam mobil.**