Janggal, pemakaman siyono diwarnai ketegangan

Cawas,(klatentv.com)__Proses pemakaman almarhum Siyono, terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror pada Selasa (8/3) lalu, diwarnai ketegangan. Ratusan pelayat yang mayoritas ormas islam memadati rumah duka di dusun Brengkungan RT 11/RW 05, Desa Pogung, Kecamatan Cawas menyusul masih simpang siurnya penyebab kematian guru ngaji tersebut.

Jenasah siyono minggu (13/3/2016) sekitar pukul 02.20 WIB dini hari tiba di rumah duka, ratusan pelayat dari Ormas Islam yang sejak sore mulai berdatangan sempat bersitegang dengan petugas. Pelayat mencoba menghadang seraya memekikan takbir, agar almarhum tidak dimakamkan dulu sebelum ada titik terang atas kematianya.

Akhirnya ketegangan reda setelah ada negoisasi antara Kapolres Klaten dengan pimpinan ormas. jenazah putra bungsu dari Marso itu akhirnya  bisa dibawa masuk ke rumah duka. Selesai mengganti kafan, jenazah disalatkan di Masjid Muniroh. Sekitar pukul 03.00 WIB, jenazah dikebumikan di TPU desa setempat.

kuasa hukum keluarga (orangtua Siyono) Sri Kalono mengemukakan, hingga saat ini keluarga tidak diberitahu mengenai keadaan Siyono saat keluarga diminta berangkat ke Jakarta pada Jumat sore (18/3). Bahkan hingga jenazah dimakamkan, keluarga belum menerima sertifikat kematian dari institusi yang bertanggungjawab.
 
”Kami sudah mengecek apakah ada surat penangakapn, keterangan, yang menunjukan Siyono ditangkap. Sampai detik ini tidak ada satu lembar surat pun yang dikeluarkan dari institusi mana yang menangkap atau yang menyebabkan kematian Siyono. Apa dari Densus atau darimana itu belum tahu. Jadi belum ada surat secara formal yang diterima keluarga,” ujarnya saat ditemui wartawan di rumah duka.
 
Kalono meminta, penyebab kematian Siyono diungkap sejelas-jelasnya karena kematiannya dianggap tidak wajar. Dia tidak mau, kasus Siyono berulang menjadi preseden buruk bentuk premanisme di tanah air.

”Bentuk premanisme, penculikan, dan dipulangkan dalam kondisi meninggal dunia. Kami sudah koordinasi dengan Komisi Nasional (Komnas) HAM. Atas kejanggalan-kejanggalan tersebut Komnas HAM nanti ketemu Komisi III DPR RI pada Senin (14/3/2016).

Sementara kapolres Klaten AKBP Faizal mengatakan, petugas hanya melakukan pengamanan mulai dari keberangkatan dari Jakarta sampai masuk wilayah Klaten. Disinggung tuntutan dari pihak keluarga melalui kuasa hukum terkait penyebab kematian Siyono, hal itu merupakan ranah dari Mabes Polri.**