Cawas, (klatentv.com)- Ketua Dewan Pembina Komnas Perlindungan Anak, Seto Mulyadi, mengunjungi Puluhan murid TK Amanah Ummah di Dukuh Brengkungan RT 19 RW 8 Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten senin (18/4/2016). Kedatangan kak seto, demikian ia disapa, mendapat sambutan germbira dan suka cita dari anak anak yang sebelumnya diliputi ketakutan pasca sekolahnya digrebek belasan personil densus 88 bersenjata lengkap.
Kak Seto tiba di masjid yang digunakan untuk tempat belajar puluhan siswa Roudatul Athfal Terpadu (RAT) Amanah Ummah sekitar pukul 11.00 WIB. Ia berkunjung untuk memberikan trauma healing pada murid-murid TK Amanah Ummah pasca penggeledahan yang dilakukan Densus 88 saat jam belajar beberapa waktu lalu.
Sekitar tiga puluh menit, kak seto memberikan hiburan dengan mengajak anak anak menyanyi dan bermain. Kegiatan ini membuat semua anak ceria dan tampak terhibur. Selain diikuti para siswa dan guru, orang tua siswa termasuk suratmi (istri alm. siyono) dan anaknya juga mengikuti trauma healing ini. Merekapun ikut terhibur dengan kedatangan psikolog anak kelahiran klaten tersebut.
Beberapa wali murid mengaku, pasca densus 88 melakukan penggrebegan, anak-anaknya merasakan trauma, salah satunya dialami oleh Musa Ansyori (9). Ayah Musa, Agus Sunaryo, mengungkapkan anaknya sempat bersikap murung dan tak mau bertemu dengan banyak orang. Agus mengatakan Musa seringkali menyebut kata ‘polisi tembak’. Musa juga sempat tak mau sekolah selama satu minggu pasca penggeledahan
“Bahkan sekitar tiga hari setelah kejadian dia sering mengigau dan menangis tanpa sebab,” katanya, Senin (18/4/2016) usai menjemput anaknya disekolah.
Pada 10 Maret 2016, Densus 88 Antiteror Mabes Polri menggeledah Taman Kanak-kanak (TK) Amanah Ummah yang menggunakan rumah siyono di Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Cawas, Klaten untuk kegiatan belajar mengajar. Penggeledahan dilakukan saat murid-murid tengah melakukan kegiatan belajar mengajar. Sehari sebelumnya Densus menangkap Siyono terduga teroris yang akhirnya tewas setelah diamankan.