Masyarakat Perlu Bijak Sikapi Pemilu 2024

Kota (klatentv.com) – Sebuah petuah bijak disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Klaten Agus Riyanto terkait gelaran Pemilu serentak 2024. Masyarakat diminta menyikapi Pemilu secara baik dan jangan baper atau bawa perasaan.

“Saya mengajak bapak, ibu untuk menyikapi Pemilu dengan baik. Jangan baper (bawa perasaan). Kita sudah terlatih di Pemiu 2014 dan 2019. Pemilu jangan sampai memutus persaudaraan. Yang di bawah “berkelahi”, yang di atas “berbagi”. Itu (baper) jangan sampai terjadi. Kita jangan sampai baperan,” kata Agus Riyanto pada acara Sosialisasi Penguatan Demokrasi Daerah bersama Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah, Stephanus Sukirno di Gedung Sasana Suka Desa Sumberejo, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, Sabtu (22/7/2013) malam.

Acara sosialisasi yang mengusung tema “Membangun Peradaban Gotong Royong” ini Kepala Desa, BPD, Ketua RT, Ketua RW, Kader Posyandu, TP PKK, Perangkat Desa Sumberejo, dan undangan lainnya. Sosialisasi ini merupakan program DPRD Provinsi Jawa Tengah.

Agus Riyanto menjelaskan, jadwal dan tahapan Pemilu serentak 2024 telah dimulai. Pileg dan Pilpres akan digelar pada 14 Februari 2024.

“Dulu, pada Pemilu 2019 itu, masa kampanye adalah 8 bulan. Dan pada Pemilu 2024 ini, masa kampanye hanya 75 hari, dari 28 November 2023 sampai dengan 10 Februari 2024. Saat ini, partai-partai politik sedang dalam taraf silaturahmi, pendekatan, dan penjajagan untuk melakukan berkerjasama politik atau koalisi. Maka perkembangan politiknya masih cair dan dinamis,” ujarnya.

Sedang Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah, Stephanus Sukirno menyampaikan, ada sesuatu yang luar biasa, yang tidak ditemukan di desa lain dalam sosialisasi ini.

“Kepala Desa (Sumberejo) yang lama (Kornia), menjadi pembawa acara. Sedang Kepala Desa sekarang memberi sambutan. Ini luar biasa. Maka saya memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya. Ini merupakan salah satu praktek baik dalam demokrasi di daerah, demokrasi di desa,” tandasnya.

Mantan Rektor Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang ini mengatakan, demokrasi di Indonesia adalah demokrasi yang dijiwai oleh Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Demokrasi Indonesia bukanlah demokrasi ala Barat. Tetapi demokrasi yang mengedepankan asas musyawarah untuk mufakat, dan perwakilan,” terangnya.

Sementara itu Kepala Desa Sumberejo Tri Raharjo dalam sambutan mengucapkan terima kasih dan merasa bahagia atas kehadiran Stephanus Sukirno dan Agus Riyanto dalam sosialisasi ini.

“Pak Stephanus Sukirno ini sudah banyak membantu Desa Sumberejo, seperti bantuan aspal, pembangunan talud, rehab kapel, dan sebagainya. Begitu pula dengan Pak Agus Riyanto. Founding Father kita Bung Karno mengajarkan kita untuk selalu bergotong royong. Karena itu, dalam membangun fisik dan non fisik, kita juga perlu bergotong royong. Semoga kedepan, Desa Sumberejo lebih sejahtera,” harapnya.

Dalam sosialisasi ini, sejumlah masyarakat Desa Sumberejo mengusulkan beberapa program dan kegiatan. Seperti pendampingan untuk tani dan pengelolaan sampah. (L Sukamta)