Klatentv.com–hampir 10 hari tidak diguyur hujan, tumpukan material yang berada di lereng gunung merapi kian mengancam. Jika turun hujan lebat, dikhawatirkan tumpukan material sisa erupsi 2010 tersebut terbawa Air dan menyebabkan banjir lahar dingin.
Sewaktu-waktu lahar dingin gunung Merapi sisa erupsi tahun 2010 itu bisa mengacam para penambang manual yang setiap hari beraktifitas menambang di alur sungai kali Woro Kecamatan Kemalang. Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten Bambang Jarwo menghimbau kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi lahar dingin.
Dia menyebut material sisa erupsi Merapi pada 2010, diperkirakan masih lebih dari 40 juta meter kubik. Terutama, yang keberadaannya di sisi selatan dan barat Gunung Merapi. Jika curah hujan tinggi, potensi banjir lahar dingin masih cukup besar. Namun ancaman itu tidak sebesar dua-tiga tahun lalu. Sebab, potensi banjir lahar mengalir merata ke beberapa sungai seperti Sungai Woro, Gendol, Oya, Putih dan sungai berhulu di Merapi
” saya mengajak relawan Merapi untuk intensif melakukan patroli menyusuri Kali Woro, karena sudah sering kalau lahar dingin datang memakan korban truk pengangkut pasir terjebak dan terseret lahar dingin tersebut,” papar bambang selasa (05/1/2016).
Dengan kewaspadaan itu diharapkan ketika lahar dingin datang tidak ada lagi jatuh korban jiwa. Bambang jarwo lebih lanjut menegaskan kepada penambang untuk mengutamakan keselamatan bukan mengutamakan mencari uang namjn justru mengabaikan nyawanya sendiri.
Ditempat yang lain salah satu penambang, Narso (35 tahun) mengungkapkan sudah hampir 10 hari wilayah Kemalang tidak turun hujan, apabila 10 hingga 15 hari ke depan tidak turun hujan, masyarakat lereng Merapi di wilayah Kemalang akan mengalami krisis air bersih lagi.