Klatentv.com—-Menteri perindustrian Saleh Husain mengunjungi Pabrik Sari Husada, di Desa Kemudo, Kecamatan Prambanan, Klaten, Kamis (17/9). Dalam kunjungannya Menperin di dampingi Dirjen Industri Argo, Panggah Susanto, Direktur Industri Minuman dan Tembakau, Faiz Ahmad, Direktur Makanan Hasil Hutan dan Perikanan, Abdul Rochim dan jajaran Kementrian Perindustrian yang lain.
Disela-sela peninjauan secara langsung proses produksi Susu di Pabrik Sari Husada, Menperin mengatakan, “Kebutuhan bahan baku susu kita sekitar 3,8 juta ton / tahun. Sementara produksi bahan baku susu didalam negeri kira2 sekitar 800 ribu ton/tahun atau sekitar 21 persen. Sehingga untuk menutupi kekurangan ini terpaksa kita harus import dari luar, sekitar 3 juta ton/tahun. “Kita masih import susu dari, Eropa, Amerika, Newzeland dan Australia. Tapi sementara import ini untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dan untuk menjadi daya tambah,”kata Menperin Saleh Husain.
Lebih lanjut, kata Menperin, kami sangat bangga dan surprise begitu masuk areal pabrik, terlihat begitu hijau. Terlebih pabrik Sarihusada pernah mendapat predikat proper hijau dari Lingkungan Hidup. Nah inilah tentu ,yang harus di ikuti oleh perusahaan yang lain. “Tentu kita butuh waktu untuk berproses menuju industri hijau. Intinya ke depan kita menginginkan perusahaan di Indonesia pada akhirnya menuju industri hijau,”ujarnya.
Disinggung kemudahan ijin usaha yang berakibat pada tergerusnya lahan pertanian serta jauh dari green industry, Saleh tak menampiknya. Menurutnya, penerapan green industry tidak bisa dilakukan perusahaan dalam waktu sekejap.
“Tidak mungkin semuanya saklek. Tentu ada yang butuh waktu untuk berproses menuju industri hijau. Malah bisa menutup lapangan pekerjaan juga kan. Intinya ke depan kita menginginkan (perusahaan di Indonesia) pada akhirnya menuju industri hijau,” jawabnya.
Masih kata Saleh Husain, “Pemerintah saat ini menawarkan paket kebijakan ekonomi demi mempermudah dunia usaha. Diantara perijinan adalah pemberian insentif , fliskal melalui tax holiday, tax allowance, diharapkan dunia usaha di Indonesia bisa kondusif, lebih produktif dan bisa bersaing dengan produk dari negara lain.”
Sementara itu, Head Of Corporate Affairs Sari Husada, Arif Mujahidin, mengatakan kita berharap pemerintah meneruskan dukungan terhadap perusahaan yang secara konsisten mengembangkan produk, menciptakan lapanga kerja dan melakukan investasi. Salah satu dukungan yang diperlukan adalah kemudahan perizinan, keamanan dan kenyamanan berusaha, stabilitas makro ekonomi dan insentif pajak,” kata Arif.
Lebih lanjut, kata dia, Sarihusada secara rutin telah melakukan investasi untuk pengembangan fasilitas produksinya. Tahun ini investasi Sarihusada sebesar Rp 200 miliar untuk pengembangan fasilitas produksi dan akan dilakukan investasi lanjutan sesuai kebutuhan,” ujarnya. (Boen)