NGUMBAH SEMPAK SUWEK

NGUMBAH SEMPAK SUWEK
(cerita Pembaca)
Meskipun whatsapp dibuat sejak 24 Pebruari 2009, satu tahun pertama hampir membuat putus asa Brian Acton dan Jan Koum, mantan pegawai Yahoo sang pembuat. Tetapi kemudian muncul semangat baru untuk mencari investor dan membenahinya, hingga akhirnya Agustus 2010 resmi dipakai pada android.
Baru pada bulan Pebruari 2011 whatsapp meluncurkan fitur group yang menarik banyak pengguna baru, hingga dalam satu hari tembus angka 1 milyar pesan yang dikirim. Apalagi pada bulan Agustus 2013 ada fasilitas baru berupa pesan suara yang berhasil melejitkan 500 juta pengguna smartphone.
Pada Bulan Oktober 2014, Facebook resmi mengakuisisi WhatsApp senilai US$ 19 miliar atau setara dengan Rp 265 triliun, dan memulai debut tanda terima bagi pembaca pesan pada bulan berikutnya. Dua tahun kemudian atau tepatnya Pebruari 2016, pengguna dimanjakan dengan fasilitas enkripsi end- to –end.
Sejak berkembangnya WAG (group WA) secara masif, turut memicu menjamurnya reuni karena frekuensi komunikasi antar alumni menjadi sangat mudah dan jauh lebih praktis. Kemudian ‘berlomba-lomba’ memberi nama group pada komunitasnya.
Begitu pula saya dan teman-teman alumni MAN Karanganom angkatan 1989, meski usia sudah setengah abad tidak kalah semangat silaturahimnya dengan anak-anak muda era sekarang. Tentu teknis warna dan caranya menyesuaikan kondisinya. Sebagian kami sudah mantu bahkan punya cucu, meskipun ternyata ada juga yang belum sempat menikah.
Tetapi memang tidak boleh tersinggung dan sudah semestinya kalau ada yang memanggilnya simbah (kakek-nenek), meskipun saat ketemu masing-masing masih merasa sangat muda seperti saat duduk di bangku sekolah dulu. Inginnya tetap semangat dan kompak selalu.
Nah…waktu mau dibuka usulan nama alumni, muncul banyak sekali alternatif. Ada yang serius, lucu, terkesan santai bahkan konyol. Salah satunya –ngumbah sempak suwek—ternyata kepanjangan dari NGUMpulnya simbah-SimBAH SEMangat komPAK Sampai tUWEK.
Wis, sakbahagiamu ….. Yang penting jangan sampai mengganggu kerukunan rumah tangga masing-masing, dan tetap saling mengingatkan jalan kebenaran.
(https://www.facebook.com/sugiyanto.harman/)
LIHAT VIDEO: