Kota, (klatentv.com) – pasca perusakan benda rohani di dua gereja di klaten, Polres Klaten mengimpulkan sejumlah tokoh dan pemuka agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) kabupaten Klaten. Kapolres Klaten berharap kasus perusahan patung Yesus dan bunda maria oaleh orang tak dikenal tersebut tidak berbuntut panjang dan disikapi tidak dengan cara emosional.
“Suasana kondusif harus diciptakan setiap saat, sehingga potensi konflik antar umat beragama bisa diminimalkan,” tegas Kapolres Klaten AKBP Faizal didepan forum saat rapat koordinasi antara Muspida, FKUB dan tokoh-tokoh agama di ruang K3I Mapolres Klaten, Rabu (10/8/2016).
Kapolres sengaja langsung menggelar rapat tersebut menyikapi permasalahan rusaknya Patung Yesus dan Bunda Maria di Gereja Plawikan, Jogonalan, Klaten, pada Selasa (9/8), lalu.
Meski sudah berbau sara, namun secara umum Faizal menyebut kondisi sosial antar umat beragama di Klaten masih kondusif, dan hal itu perlu dijaga untuk selama-lamanya.
“Meski situasi kondusif, kita patut meningkatkan kewaspadaan dan soliditas jika ada indikasi sabotase dan bentuk kekacauan dari oknum atau orang-orang yang tidak bertanggungjawab yang bisa memecah persaudaraan dan merusak hubungan antar umat beragama,” ungkapnya.
Sementara Bupati Klaten, Sri Hartini menyatakan, kejadian di Gereja Plawikan sungguh diluar dugaan, Ia pun meminta kerjasama seluruh elemen masyarakat Klaten untuk turut serta menciptakan kenyamanan di daerah masing-masing, serta harus ditingkatkan saling menghargai antar sesama.
Menurut hartini, saling menghargai antar sesama merupakan salah satu upaya yang paling ampuh dalam menciptakan suasana kondusif antar umat beragama.
Sementara, dari perwakilan FKUB Kabupaten Klaten Drs. Valentinus Bambang setiawan menyampaikan apresiasi atas cepat tanggapnya para Muspida mengambil langkah dalam kejadian ini.
“Kami, menghargai upaya yang di lakukan Polres Klaten dan Muspida menyikapi kejadian ini, kami akan sepenuhnya menyerahkan penanganan masalah yang terjadi di Plawikan kepada aparat yang berwenang” ujarnya.
Di penghujung Rapat, Forkopimda, FKUB dan para tokoh agama Kabupaten Klaten, sepakat untuk tidak menyikapi setiap kejadian dengan emosional, disamping itu, Polres Klaten akan menangani kejadian ini secara intensif dan mengusutnya hingga tuntas. Termasuk membuka satu pintu informasi yang berkaitan dengan perkembangan kasus ini.**