klatentv.com- DPD PDI Perjuangan Jawa tengah mewaspadai aksi pembelotan dan pengkhianatan dalam pilkada kabupaten klaten. PDI Perjuangan Akan memberikan sanksi tegas hingga Pemecatan, jika ada kadernya yang membelot hingga menyebabkan kekalahan.
Hal itu terungkap saat Halal Bihalal dan sosialisasi rekomendasi calon bupati dan calon wakil bupati (cabup-cawabup) Klaten periode 2016-2021 di GOR Gelarsena Klaten, Rabu (12/8). Untuk pertama kalinya sejak berdiri, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mencalonkan pasangan dua perempuan dalam kancah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Mari kita bersama-sama mendukung, memenangkan Srikandi Hati Mulia (Sri Hartini-Sri Mulyani) untuk mengangkat derajat Kabupaten Klaten. Kami tidak ingin ada pembelotan dan pengkhianatan sehingga kalah,” ungkap Wakil Sekretaris DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Kusriyanto, Rabu (12/8).
Disinggung sanksi bagi kader yang membelot, dikatakannya, akan diberi peringatan sebanyak tiga kali kemudian diklarifikasi. Bila tidak bisa diingatkan, sanksi terberat adalah pemecatan.
“Saya kira di PDIP sudah tidak ada pembelotan. Mungkin dulu di awal tahun 1999 masih ada, tapi sekarang sistemnya sudah tertata,” katanya.
Sementara itu, Sri Hartini menyebutkan, duetnya bersama istri Bupati Klaten Sunarna, Sri Mulyani, yang diusung PDIP dan partai Nasional Demokrat (Nasdem) Klaten ini disebut sebagai Srikandi Hati Mulia.
“Karena dua-duanya perempuan, jadi srikandi, dan berhati mulia. Setelah ini kita akan deklarasi dan road show ke wilayah-wilayah,” sebutnya.