Menyulap Gedebog Pisang Jadi Keranjang Cantik

Mayungan (KLATENTV.COM) – Gedebog (batang pohon pisang) selama ini kurang memiliki nilai ekonomis, namun ditangan terampil gedebog pisang mampu menjadi kerajinan yang tidak kalah dengan produk unggulan lainya. salah satunya seperti yang dilakukan warga kecamatan mayungan, klaten dengan mengikuti pelatihan pengolahan gedebog menjadi kerajianan dan memiliki nilai jual.
Pelatihan pembuatan kerajinan dari bahan gedebog pisang ini Bertempat di Sekretariat NGOPI (Ngobrol Perkara Iman) Kompleks lapangan desa Gaten kecamatan Mayungan, Minggu (14/3) dengan di fasilitasi CV. Kriya Nusa Orindo Klaten dan diampu langsung oleh para pengrajin produktif dan dihadiri tidak kurang dari 30 peserta.

“Kegiatan ditujukan untuk masyarakat umum yang ingin menambah penghasilan di masa pandemi, juga sebagai pemberdayaan ekonomi masyarakat,” kata Ikhsan, penyelenggara pelatihan.

Gedebog pisang yang bahan bakunya mudah didapat disulap menjadi beberapa perlengkapan rumah tangga yang ramah lingkungan, seperti; keranjang dan wadah serba guna. Permintaan pasar kerajinan ini relatif tinggi dan sudah menembus pasaran internasional.

“Kenapa gedebog pisang? Ya, karena bahan ini sangat mudah didapat. Sebenarnya ada handycraft dari enceng gondok, tapi biar fokus pada gedebog pisang dulu,” ungkap Suparno, mentor sekaligus eksportir kerajinan.

“Ini adalah titik ke lima yang kami bidik untuk jadi sentra kerjinan di Klaten. Dalam pelatihan ini peserta dibekali latihan dasar pembuatan handycraft dari banana leaf, sebisa mungkin menyelesaikan workshopnya, jika selesai kami akan langsung start order. Hasil hari ini lumayan bisa menambah produksi kerajinan mengingat permintaan sangat tinggi,” lanjutnya.

Salah satu peserta pelatihan, Titin Saptaningrum menuturkan bahwa pelatihan ini membawa pesan bagaimana masyarakat lihai melihat potensi sumber alam yang bisa dimanfaatkan. Pembentukan sentra kerajinan yang diembriokan dari pelatihan ini diharapkan akan menjadi simpul-simpul ekonomi produktif bagi masyarakat.

“Kesannya antusias sekali. Selain sebagai ajang silaturahmi juga sebagai upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat dan juga bagaimana kita diajak peka melihat potensi sumber alam yang bisa dimanfaatkan dan bernilai jual,” tuturnya. (*)