Klatentv.com- Seorang peserta jalan gerak tradisional 28 km kepurun-klaten meninggal dunia setelah menempuh jarak 25 km di depan stadion klaten. Sebelum meninggal, korban sempat jatuh pingsan dan dilarikan ke rumah sakit.
Korban diketahui bernama Apriyanto nugroho (17 th) salah seorang pelajar smk 1 tulung. Sebelumnya apriyanto sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit umum pusat suradji tirtonegoro (rsup) klaten Setelah jatuh pingsan saat mengikuti gerak jalan tradisional pada sabtu (31/10/2015), namun pada malam harinya korban akhirnya meninggal.
” Ditengah perjalanan Depan stadion trikoyo, apriyanto sempat menunjukan jempol sebagai tanda masih semangat melanjutkan perjalanan, namun setelah berjalan sekitar 500 meter korban jatuh pingsan,” ungkap paman korban, suwarno.
Menurut suwarno malam sebelum mengikuti gerak jalan even pemkab tersebut, apriyanto menunjukan gelagat tidak seperti biasanya, bahkan pagi saat akan berangkat ia meminta disediakan hati dan minuman. Warga desa ngepukan, kemiri kecamatan tulung tersebut selama ini dikenal pendiam dan selalu menjaga kesehatanya karena sejak kecil bercita cita ingin menjadi polisi.
” korban sudah 4 kali ini ikut gerak jalan tradisonal di kepurun, saat dirawat di rumah sakit kondisinya terus memburuk dan sempat muntah muntah, menurut keterangan temannya saat gerak jalan ia sempat kencing dibawah rumpun bambu di karangnongko, dan entah ada hubunganya atau tidak saat di rumah sakit korban sempat kesurupan dan mengeluh panas dibagian selangkangannya.” jelas suwarno.
