Harga jual hewan ternak sapi di klaten jawa tengah mengalami kenaikan meski tengah merebaknya penyakit mulut dan kuku/PMK.
Pantauan kami di sejumlah pasar hewan di Klaten,kenaikan harga jual setelah lebaran naik dan merebaknya penyakit kuku dan mulut sepertinya tidak mempengaruhi penjualan hewan di pasar.
Seperti yang terlihat di pasar hewan prambanan hari ini, dimana situasinya tetap ramai meskipun saat ini pemeriksaan kesehatan secara ketat dilakukan oleh petugas dari dinas pertanian dan peternakan kabupaten terhadap hewan ternak yang masuk kepasar.
Salah satu pedagang ternak, Agus Marwan mengatakan setelah lebaran kenaikan harga jual sapi berkisar antara 500 ribu hingga 1 juta per ekor.
“Alhamdulillah setelah lebaran harganya ada kenaikan antara Rp.500 ribu hingga Rp.1 juta.Kemungkinan mendekati Idul Adha harga jualnya akan semakin tinggi.Saat ini untuk harga sapi per ekor jika ukuran besar mencapai Rp.21 juta.Selama muncul kasus PMK tidak berpengaruh bagi kami,”ungkapnya.
Sementara itu guna mencegah penyakit mulut dan kuku,para pedagang ternak sapi mengaku sering melakukan perawatan kesehatan dan kebersihan secara berkala dan sejauh ini kondisi ternaknya sehat meski di wilayah kabupaten klaten dilaporkan ada 33 sapi suspek penyakit mulut dan kuku dan sebanyak enam ekor sapi positif.
(w.endrawaty)