Sekitar empat ratusan umat buddha tengah mengikuti ritual menyambut detik detik waisak ke 2566 buddhis era/2022 yang dilakukan dipelataran candi sewu komplek taman wisata candi prambanan.
Umat yang hadir disini mulai berdatangan sejak pukul 8 tadi,mereka berasal dari klaten dan sekitarnya dan semuanya mengenakan pakaian putih.
Sekitar pukul delapan prosesi upacara menyambut detik detik waisak dimulai dengan pengambilan air suci dari tujuh mata air yang kemudian dibawa dan dipersembahkan di altar dari candi lumbung ,dilanjutkan prosesi sarana puja menuju altar utama.
Dan protokol kesehatan diberlakukan cukup ketat,dimana dilakukan jaga jarak dan semua umat wajib mengenakan masker.
Kemudian sekitar pukul 10 setelah semua umat duduk,sangha melakukan sembahyang pengsakralan altar yang dilanjutkan dengan penyalaan lilin.
Seperti yang tengah berlangsung saat ini,dimana semua peserta waisak melaksanakan puncak ritual yakni melakukan puja bakti dan meditasi yang akan dilakukan hingga pukul 11 lebih 15 menit pada saat detik detik waisak.
Dan setelah detik detik waisak akan dilakukan pemercikan air berkah oleh sangha selama 30 menit.
Prosesi berikutnya pembacaan parrita pelimpahan jasa sekitar 15 menit.
Dan prosesi akan diakhiri dengan pembagian air berkah kepada semua peserta waisak.
Sementara itu panitia waisak di candi sewu klaten, Bikhu Suryanadi dari Sangha Agung Indonesia usai memimpin upacara Waisak kepada mengatakan perayaan waisak menjadi momentum untuk mengingat dan merenungkan kembali makna spiritual tiga peristiwa sebagai penghormatan kepada buddha.
“Ketiga peristiwa itu yakni kelahiran sidharta gautama-sidharta mencapai pencerahan sempurna dan wafatnya sidharta,” jelasnya
Ia menambahkan peringatan waisak tahun ini,dengan mengusung tema “dalam cinta kasih,semua bersaudara” dimaksudkan mengajak seluruh umat buddha mengedepankan sikap toleransi,dan ia berpesan agar seluruh umat buddha tak terpengaruh dengan paham radikalisme.
(W.Endrawaty)