Talud Amblas, Underpas Margosari Kebanjiran

Pengasih (Klatentv.com)-Hujan deras dengan intensitas sangat tinggi, yang mengguyur wilayah Kabupaten Kulonprogo, sejak Rabu (1/1) malam, menyebabkan talud underpas Margosari, Kapanewon pengasih, ambrol. Jebolnya jebolnya dinding pengaman tanah milik warga ini, mengakibatkan air hujan merendam underpas tersebut. Sejak rabu malam, jalur underpas ditutup untuk lalu – lintas warga.

Adanya peristiwa ini, sejumlah lembaga terkait, baik dari DPU, BPBD, serta Komisi 3 DPRD Kulonprogo, segera meninjau lokasi kejadian, guna memutuskan tindak lanjut dari bencana alam tersebut. Menurut salah seorang warga setempat, Mursanto, underpas yang menjadi jalur menuju Polres Kulonprogo, selalu terendam saat curah hujan cukup lama. “sebenarnya lokasi ini sudah langganan kebanjiran sejak dulu, dan kali ini ketambahan, adanya dinding pengaman antara sawah dengan bahu jalan di underpas yang jebol, sehingga volume air yang masuk ke lokasi besar. Untuk ketinggiannya semalam mencapai lutut orang dewasa,” ujar Mursanto

Dihubungi secara terpisah, Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Kulonprogo, Pancar Topo Driyo, SE, atau yang biasa disapa PTD, mengungkapkan, setelah meninjau lokasi, perlu adanya perbaikan secara komprehensif, baik normalisasi kali papak, maupun perbaikan dari talud yang ambrol. “tadi sudah ada koordinasi dengan beberapa instansi terkait, nanti secepatnya diperbaiki menggunakan Biaya Tak Terduga (BTT). Mengingat musim penghujan masih cukup lama, nanti kami dorong untuk segera ditindaklanjuti,” ungkap Pancar.

Ditambahkan juga, selain adanya sedimentasi di Kali Papak, bangunan talud pengaman juga merupakan bangunan lama, sehingga luapan air sungai, masuk ke sawah milik warga dan menjebol dinding pengaman underpas. “dinding talud itu kan bangunan lama dan belum ada kolom beton untuk penguat dinding, masih memakai pasangan batu putih, pas ada luapan Kali Papak dengan volume air yang sangat besar, terus masuk ke sawah warga dan menjebol talud itu,” tambahnya.

Rombongan Komisi 3 DPRD Kulonprogo, kemudian juga meninjau underpas di Padukuhan Miri, kalurahan yang sama, yang mengalami hal serupa. “dari yang kami ketahui, mesin penyedot air sudah bekerja maksimal, memang volume airnya yang cukup besar, sehingga dua underpas tergenang semua,” pungkas Pancar. (Bhisma)