klaten (klatentv.com)- Para petani tembakau diwilayah klaten bisa bernafas lega, berkat jenis tembakau yang ditanamnya para petani kini tidak kesulitan menjual hasil panen tembakau. tembakau yang kini di tanam adalah jenis Dark Fire Cured (DFC) Grompol Jati. Tembakau DFC Grompol Jati ini untuk filter cerutu. Selain itu, juga untuk bahan baku rokok kretek di Uni Eropa dan Amerika.
salah seorang petani tembakau dari Desa Karangpakel, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Juwandi (53) di sela-sela kegiatannya memanen tembakau di persawahan Desa Kalikotes, Kecamatan Kalikotes, minggu (29/8/2021) mengemukakan
pada masim panen tahun 2021 ini, petani (tembakau) tidak ada kendala masalah pemasaran hasil.
“Karena kita sudah punya pasar yang konkret. Kita tinggal menanam dengan produksi (tembakau) yang maksimal. Sehingga kita sudah tidak bingung lagi (terkait pemasaran tembakau),” ungkap juwandi.
Di Klaten, dsedikitnya ada tanaman Grompol Jati seluas 5 hektar. sementara di Kabupaten Wonogiri menanam sekitar 25 hektar. untuk per hektarnya di Klaten bisa dihasilkan 20 ton sampai 25 ton tembakau basah, sementara dengan kondisi tanah yang lebih basah di Wonogiri, bisa mencapai 30 ton tembakau basah per hektar, atau bahkan bisa overload.
Juwandi yang juga Bendahara Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Provinsi Jawa Tengah ini menyampaikan, pasar ekspor ini terbuka berkat kemitraan dengan PT Alliance One Indonesia (AOI). selama musim penen tahun ini, PT AOI mentarget sekitar 50 ton sampai 100 ton tembakau kering dari petanbi klaten untuk diekspor ke negara-negara Uni Eropa dan Amerika. Pembelian tembakau akan dilakukan selama musim panen ini, yaitu dari bulan September (2021) sampai Januari (2022).
di kabupaten klaten, ada 14 kecamatan yang selama ini menjadi sentra tembakau. Untuk tembakau rajangan ada di Kecamatan Manisrenggo dan Prambanan. Sedang untuk tembakau asepan ada di Trucuk dan Ceper.