KlatenNet – Belasan rumah warga di Desa Wiro, Kecamatan Bayat terancam hanyut menyusul longsornya tanggul tanah sungai Dengkeng, sepanjang 12 meter. Longsoran tanah ditemukan di tiga titik dan sebagian sangat dekat dengan rumah warga. Taalud ini sebenarnya sudah terkikis sejak pekan lalu. Namun senin dini hari(3/1/14) longsoran kian parah, menyusul sungai Dengkeng ini banjir. Talud inipun terus tergogos oleh derasnya aliran air sungai dan longsor berturut-turut.
Rumah milik Gino Raharjo ono kini terancam hanyut jika tidak segera diantisipasi dengan memasang kawat bronjong. Longsoran mencapai empat meter dengan panjang sekitar 12 meter. Akibatnya, tanah yang tersisa hingga dinding rumahnya hanya tinggal sekitar 50 meter dengan bibir sungai Dengkeng. Saat di hulu terjadi hujan deras, wargapun kini mengaku tidak bisa tidur di dalam rumah karena khawatir akan menjadi korban luapan Sungai Dengkeng ini.
Camat Bayat, Edi Purnomo menyatakan telah melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten untuk segera memasang tanggul darurat untuk mencegah agar longsoran tidak sampai makin meluas. Di Bayat ini setidaknya terdeteksi ada tiga titik longsor yang disebabkan luapan banjir sungai Dengkeng, lebar longsoran bervariasi dari 1 meter, 10 meter dan tiga meter dengan kedalaman rata-rata 10 meter