11.900 Difable Difasilitasi KPU Nyoblos di TPS

wpid-darto-1.jpg
Klatentv.com–puluhan penyandang disabilitas mengikuti simulasi pencoblosan pilkada klaten yang digelar dihalaman kecamatan karanganom, kamis (3/12/2015). Sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Klaten 2015 ini juga untuk memperingati hari Difabel Internasional yang jatuh pada 3 Desember.
Simulasi pemberian suara ini diikuti oleh para penyandang tuna netra, mereka antusias mengikuti tahapan sosialisasi yang dibuat mirip saat mencoblos di tps tanggal 9 november besok.

Penyandang tuna netra asal Dukuh Legen, Desa Bowan,Kecamatan Delanggu vita ardiana (20) menuturkan baru pertama kali mengikuti kegiatan sosialisasi tersebut, dan kegiatan ini sangat membantunya untuk penentukan pilihan pada 9 Desember nanti. Menurut Vita, template atau alat bantu untuk mencoblos surat suara sangat membantu dirinya untuk menentukan pilihan saat pencoblosan nantinya

“Sebelumnya saya tidak mengenal pasangan calon yang mengikuti Pilkada Klaten, namun setelah mengikuti acara sosialisasi ini saya bisa tahu nama-nama paslon yang ikut, walaupun belum tahu misi visi mereka,” tuturnya, Kamis (3/12).

Pegiat difabel Agus Putranto yang juga penyandang tuna netra asal Sleman menuturkan, template yang disedikan KPU Klaten sudah sangat memudahkan bagi para difable tuna netra untuk melakukan pencoblosan. Dalam template itu ada nomornya dibagaian atas, juga ada namanya yang semuanya mengunakan huruf braille. Dan tempat untuk pencoblosannnya berupa lubang besar ditempat paling bawah sehingga mudah sekali untuk mencoblosnya.

Sementara itu, Komisioner Divisi Sosialisasi KPU Klaten Muh Ansori menuturkan, KPU Klaten menyediakan 1880 template yang akan disediakan ditiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). Namun apabila ada tuna netra yang tidak bisa membaca huruf braile, akan dipandu oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara [KPPS] yang ada di TPS.

Menurut Ansori, jumlah pemilih difabel di Klaten sekitar 11.900 pemilih yang tersebar di 26 kecamatan di Klaten. KPU menargetkan partisipasi pemilih difabal bisa mencapai 80 persen.