KlatenNet – Lantaran tersandung kasus pidana dan membuatnya terdekam dalam penjara, lima pelajar harus mengikuti Ujian Nasional 2014 di Lembaga Pemasyarakatan Kelas Dua B Klaten. Mereka pun mengerjakan soal ujian dengan menggunakan alat tulis.
Pelaksanaan UN untuk lima pelajar ini, diawasi ketat oleh pengawas guru, dan petugas Lapas. Perbedaan yang mecolok dimana Dinas Pendidikan mengirimkan pengawas independen dari PKBI Klaten. Meski pelaksanaan sempat molor, namun pelaksanaan UN tetap berjalan lancar. Dari kelima pelajar ini, empat diantaranya masih menjalani masa pidana di Lapas, sementara, satu orang sudah bebas bersyarat, namun masih mengikuti ujian di Lapas. Pihak Lapas sendiri tidak mengizinkan satu dari kelima pelajar tersebut melaksanakan UN di luar Lapas demi menjaga keamanan.
Meski dalam kondisi relatif terbatas, mereka tetap serius mengerjakan soal Ujian Nasional. Peserta Ujian Nasional di Lapas hanya duduk di kursi, tanpa meja. Pengerjaan soal pun dilakukan di atas selembar alas tulis dari kayu tipis, baju yang dipakai adalah kaos berkrah, yang merupakan seragam harian Lapas. Sementara alas kaki pun hanya sandal jepit, yang biasa digunakan sehari-hari.
Salah seorang narapidana yang mengikuti UN, Amri mengaku mempunyai semangat untuk menamatkan pendidikannya, karena memperoleh motivasi dari anaknya yang kini sudah masuk Sekolah Dasar.
Kepala Lapas Klaten, Julianto mengungkapkan, peserta Ujian Nasional di Lapas Klaten merupakan siswa kejar paket C yang selama ini dilaksanakan di dalam Lapas, total siswa sebenarnya berjumlah tujuh orang. Tapi, mereka yang ikut Ujian Nasional hanya lima orang, dua orang sudah bebas.