Kota (klatentv.com)- Sedikitnya 53 nasabah bank jateng cabang klaten mengaku kehilangan saldonya setelah melakukan transaksi di mesin anjungan tunai mandiri di depan samsat klaten. Pelaku diduga membobol ATM nasabah menggunakan metode skimming yg disamarkan di mesin ATM tersebut.
Salah satu nasabah, luthfi warga ketandan klaten utara mengaku kehilangan uangnya senilai 128 juta.
“Kami berdua lemas Pak. Ini saya konfirmasi semoga dana tabungan kami dikembalikan Bank Jateng dan semoga kejadian ini tak terulang kembali,” ujarnya rabu (7/9/2021) diaula bank jateng cabang klaten.
Tindakan cepat dilakukan Divisi IT Bank Jateng setelah mendapat laporan dari puluhan nasabahnya, Salah satunya dengan memblokir kartu ATM nasabah dan mesin ATM. Dari data identifikasi, pelaku dipastikan telah melakukan metode skimming ATM.
Sekretaris Perusahaan Bank Jateng, Herry Nunggal Supriyadi saat menemui 10 orang perwakilan nasabah yang menjadi korban skimming ATM meminta para nasabah untuk berhati-hati manakala mau mengambil uang di ATM Bank Jateng dan tetap waspada jika ada hal mencurigakan saat transaksi menggunakan ATM.
“Dari data identifikasi rekening nasabah Bank Jateng yang dibobol pelaku ada 53 orang dengan rincian total uang yang diambil pelaku kisaran Rp 1,6 milyar. Dan Bank Jateng berkomitmen mengganti uang nasabah yang hilang secara misterius tersebut mulai Rabu siang (8/9). Dana tabungan yang hilang akan kita ditransfer ke masing-masing nomor rekening nasabah,” ungkap Herry.
Berdasarkan penyindikan Pelaku kejahatan ini, jelas hery telah mendesain mesin ATM yang ada di depan Samsat Klaten dengan modus kejahatan skimming kartu ATM. Dan mayoritas dana tabungan nasabah yang hilang itu dikabarkan setelah melakukan transaksi pengambilan uang di ATM depan Samsat Klaten.
Sementara Kadiv Teknologi Sistem Informasi atau TSI Bank Jateng, Agus Supriyatna menambahkan, kejahatan skimming ini sering terjadi di sejumlah bank di tanah air dan untuk mengantisipasi kondisi kerawanan kejahatan skimming kartu ATM perlu kejelian nasabah. Tim TSI Bank Jateng berupaya meningkatkan standar program sistem keamanan kartu ATM para nasabah.
“Pelaku membobol data nasabah saat transaksi di ATM. Skimming itu metodenya mengcopy data kartu ATM nasabah. Data kartu nasabah yang masuk ke ATM dicopy pelaku dan saat transaksi memasukkan PIN-nya juga dicapture atau diambil. Sehingga bisa ditelaah dengan alat yang ditempelkan di ATM oleh pelaku. Tanda-tandanya alat skamming disamarkan di mesin ATM dan dipasang hanya untuk periode tertentu. Pagi dipasang, sore dicopot,” ujar Agus.
Akibat skiming ini pelaku berhasil menguras isi saldo sejumlah nasabah senilai 1,6 milyar rupiah. Bank jateng berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengejar para pelaku.