Cawas, (klatentv.com)- Pemerhati anak sekaligus dewan pembina komnas perlindungan anak, seto mulyadi meminta densus 88 mengedepankan kepentingan anak saat beroperasi. Dia menegaskan bahwa kemananan negara penting, namun anak-anak tetap memiliki hak untuk dilindungi psikologinya dari tindakan kekerasan.
“melekat pada diri anak itu hak anak, yang dilindungi dari berbagai tindakan kekerasan termasuk kekerasan psikologis dengan mempertontonkan adegan-adegan kekerasan atau yang menakutkan di depan anak,” kata pria yang akrab disapa kak seto itu saat mengunujungi anak anak TK amanah ummah di pogung cawas senin (18/4/2016).
Pernyataan tersebut dilontarkan kak seto mengomentari aksi penggerebekan densus 88 di Tk amanah ummah, dimana saat densus 88 melakukan penggeledahan anak anak masih berada di dalam rumah yang sekaligus digunakan untuk kegiatan belajar itu.
“ semua anak memiliki hak yang sama dan harus dilindungi, entah itu anaknya koruptor, teroris maupun pencopet. Sebagai anak mereka harus dipisahkan dari kesalahan orang tuanya,” ungkap kak seto.
Seperti diberitakan sebelumnya pasca penggerebekan yang dilakukan di tk amanah ummah, desa pogung, kecamatan cawas, klaten, sejumlah siswa mengalami trauma. Ada diantara mereka yang menangis ketika diajak ke sekolah, bahkan ada yang ketakutan melihat penyangga kamera (tripod) milik wartawan karena dikira senjata laras panjang.
Kak seto menambahkan bahwa dalam aksinya densus 88 semestinya tidak menimbulkan trauma terhadap anak-anak. “komnas perlindungan anak mohon agar densus 88 di dalam menjalankan tugasnya tetap mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak,” pungkasnya.